Pada tahun ini lewat perjuangan panjang kedua belah pihak maka tercetuslah perdamaian antara RI dan GAM. Hal ini didasarkan atas rasa kemanusiaan yang tinggi setelah Aceh dilanda porak-poranda oleh bencana Tsunami.Â
Periode Tahun 1981 dan 1996 adalah sebuah periode yang paling menakutkan di tanah rencong. Pada periode tersebut pemerintah Indonesia menetapkan Aceh sebagai Daerah Operasional Militer ( DOM).Â
Dalam operasi tersebut cukup banyak masyarakat Aceh yang merengggang nyawa tanpa pertanggung jawaban.. Peristiwa demi peristiwa yang memakan korban masyarakat Aceh terus  terjadi.Â
Generasi milineal  pada waktu itu merupakan saksi sejarah terhadap peristiwa duka yang dialami masyarakat Aceh.  Tidak hanya itu pada tahun tahun berikutnya generasi milenial banyak  menjadi korban dari perang yang berlangsung antara Pemerintah RI dan GAM.Â
Sejak Tahun 1998  sampai Tahun 2004 Aceh terjebak dalam perang panjang antara RI dan GAM. Peperangan itu  yang tidak bisa di elak lagi. Suara senjata menyalak dimana -mana. Korban kedua belah pihak berjatuhan.  Â
Bagi masyarakat Aceh terutama generasi milenial saat itu suara letusan senjata dan meriam dianggap sebagai nyanyian senja. Sebegitu akrabnya masyarakat Aceh dengan perang dalam berbagai kondisi padawaktu itu.
Oleh Karena itu, berdasarkan peristiwa perang yang panjang dan dialami oleh generasi milineal telah membuat mereka jadi kuat dan bertahan dalam berbagai kondisi. Peristiwa demi peristiwa khususnya berkaitan dengan konflik yang berkepanjangan telah menjadikan generasi milineal di tempah secara alami.Â
Peristiwa panjang yang sudah diuraikan di atas,  memberikan sebuah perubahan karakter  bagi generasi milineal baik dalam berpikir dan bertindak. Dengan demikian, generasi milineal yang ada di Aceh telah diuji dan terbukti mampu bertahan dalam berbagai kondisi.Â
Peristiwa Alam
Tahun  2024 terjadi bencana yang maha dahsyat di negeri Serambi Mekkah. Peristiwa tersebut adalah gempa dan tsunami. Peristiwa ini merupakan banjir terbesar dalam sejarah manusia setelah banjir yang dialami oleh umat Nabi Nuh As.
Dalam peristiwa tersebut hampir 300 ribu Masyarakat Aceh  meninggal secara bersamaan. Setelah gempa  dalam 8,9 skala Richter mengguncang provinsi paling ujung Sumatera dan disusul tsunami telah memporak-porandakan kehidupan masyarakat di Aceh.