Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Generasi Milenial Aceh Lebih Tahan Banting dalam Menghadapi Cobaan Hidup?

21 Februari 2024   08:43 Diperbarui: 21 Februari 2024   12:18 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay 

OLeh karena itu, generasi milenial yang ada di Aceh adalah pelaku sejarah besar terutama bagi sejarah Aceh. Hal ini dapat dilihat pada pelaksanaan kegiatan akbar yang digagas oleh mereka dengan menghadirkan 2 juta lebih masyarakat Aceh tumpah ruah di Mesjid Baiturrahman menutut referendum bagi Provinsi Aceh.

 Berbagai peristiwa politik yang terjadi di Aceh menjadikan generasi milenial di Aceh mampu menghadapi segala kondisi kehidupan yang mereka alami saat ini..

 Konflik Aceh yang Berkepanjangan 

Sejak Bangsa  Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada Tahun 1873. Sebagai bangsa berdaulat yang pernah dijajah oleh bangsa manapun di dunia ini.. Aceh terus melakukan perlawanan melalui peperangan yang sangat panjang dan lama. 

Peperangan  Aceh melawan Belanda memakan waktu yang lama serta memakan korban kedua belah pihak yang luar biasa. Sejarah mencatat bahwa hampir sepuluh lebih jendral Belanda tewas di Aceh. 

Selanjutnya, ratusan bahkan ribuan lainnya tentara Belanda tewas di Aceh. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kuburan - kuburan tua hampir seluruh wilayah Aceh termasuk kuburan Belanda yang ada di pusat Kota  Banda Aceh (Kerkhof Peucut)

Setelah Aceh bergabung dengan Negara Kesatuan  Republik Indonesia (NKRI)  Aceh masih mengalami peperangan panjang baik dengan Belanda dan Jepang yang ingin kembali menguasai Indonesia.

Setelah sah  bergabung  dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, rupanya masalah bertambah. Aceh menuntut kesamaan hak baik dari segi ekonomi maupun  pelaksanaan Syariat Islam. 

Tahun 1953 Meletus Gerakan yang memproklamirkan negara  DI/TII . Gerakan ini telah memunculkan kekacauan politik seluruh Indonesia yang baru saja memproklamirkan kemerdekaan dari bangsa Belanda. 

Selanjutnya pada ahun 1976 muncul lagi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Gerakan ini dipimpin langsung oleh Alm. Hasan Di Tiro . Gerakan ini bertujuan memerdekakan Aceh dari Negara Republik Indonesia.  Semua gerakan dan perlawanan secara politik di kendalikan dari luar negeri sebagai tempat pengasingan beliau. 

Lalu bagaimana korelasi peristiwa panjang tersebut dengan generasi milenial yang ada di Aceh? Peristiwa tersebut terus berlanjut sampai pada tahun 2005. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun