Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pengenalan Jurnalistik pada Siswa, Pentingkah?

14 Januari 2024   15:56 Diperbarui: 14 Januari 2024   20:29 1704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay 

Konfirmasi ulang sebelum postingan adalah bentuk tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang jurnalis sebelum publish. Dengan kata lain setiap postingan yang berhubungan dengan badan, instansi atau individu tidak memunculkan permasalahan atau debat kusir terhadap isi berita yang sudah diposting.

Selanjutnya, sikap kritis yang muncul dari pelatihan jurnalistik yang dipraktikkan siswa adalah adanya sebuah pandangan yang berbeda terhadap sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh pejabat. Apabila dikaitkan dengan siswa, secara langsung hal ini berhubungan dengan kebijakan kepala sekolah terhadap sebuah permasalahan.

Bagi siswa cerdas, permasalahan tersebut tidak akan disampaikan secara frontal. Namun , sebagai intelektual muda mereka memanfaatkan rubrik yang ada pada Web sekolah. Biasanya mereka menggunakan bentuk tulisan opini atau artikel untuk menyampaikan sikap kritis yang dimiliki. Teknik penyampaian yang disampaikan pun berbeda.

Mereka menggunakan cara-cara santun melalui penilaian dan perbandingan terhadap keputusan atau kebijakan yang dikrtiisi. Pilihan jenis tulisan bisa berupa esai dan artikel. Intinya, dalam bentuk tulisan tersebut mereka menyampaikan sikap secara kritis, akan tetapi tetap mengedepankan sikap-sikap intelektual. Kebijakan-kebijakan sekolah yang dikritisi berupa kebijakan yang bersentuhan langsung dengan kehidupan warga belajar.

Inovatif berkaitan dengan dampak dari pembelajaran jurnalistik sejak berada di sekolah, sebenarnya mempunyai nilai positif bagi peserta didik. Kata inovatif bermakna suatu kreativitas berpikir dengan mengadakan perubahan terhadap gagasan yang sudah terbentuk. 

Sikap inovatif yang terbentuk melalui pikiran akan membawa perubahan dalam berpikir dan bersikap. Perubahan tersebut menjadikan nilai tambah bagi wawasan berpikir.

Inovatif berpikir dalam konsep ini memberikan pengetahuan baru dan tantangan dalam bersikap. Orang-orang cerdas, mereka sudah melewati proses berpikir secara inovatif. Karya-karya inovatif yang lahir dalam kehidupan ini adalah akibat berpikir secara Inovatif.

Menumbuhkan Sikap Mandiri di Kalangan Siswa

Mandiri adalah sikap yang menjadikan seseorang tidak bergantung pada orang lain. Melalui pembelajaran Jurnalistik sejak berada di sekolah memberikan hal positif secara individu kepada peserta didik. 

Sikap mandiri ini dapat dilihat pada saat siswa diberikan tanggung jawab sebagai penulis bertia, artikel, esai atau apa saja yang berdampak dari pembelajaran jurnalistik. Selanjutnya, apabila pembelajaran jurnalistik ini terus diupayakan bagi peserta didik. 

Secara implisit, walaupun ini kegiatan ekstrakurikuler, namun setidaknya sekolah sebagai penanggung jawab utama ouput dari pendidikan. Sebagai lembaga yang ditunjuk, sekolah harus hadir dalam membina, melatih dan mebentuk karakter peserta didik berjiwa mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun