Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Antara Hobi Menulis dan Investasi Dunia Akhirat

4 Januari 2024   18:36 Diperbarui: 4 Januari 2024   21:26 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Pixabay

Setiap pekerjaan  apabila  dilakukan secara  serius, pasti akan  mendapatkan hasil. Ada falsafah yang  menyatakan  bahwa  "Hasil  tidak pernah  mengkhianti  usaha  yang sudah  dilakukan". Orang -orang  yang  menjalani profesi sebagai penulis sudah  banyak  yang  mengubah  garis  kehidupan  terutama  bagi  dirinya.  

Setelah  dipelajari dan dilakukan serching  di  google ternyata semua penulis  hebat  di dunia  bisa  hebat seperti itu ternyata  mereka  memulai menulis  dari  sebuah  hobi.  Hal ini terlepas dari hubungan membaca yang mereka geluti sebagai  modal utama dalam  menulis.  

Berangkat dari  hobi dan  selalu  rajin melakukan  perubahan  terhadap tulisan  yang  pernah  ditulis sehingga menghasilkan  sebuah tulisan yang berkualitas. 

Harus  diakui perjalanan  menuju sukses  dirintis dengan darah  dan air mata.  Belum lagi  tantangan cemohan,dan  cacian  yang luar biasa.  Jika hal itu  dapat  dilewati  dengan  sabar  dan  terus  melakukan perbaikan  sebagai  bagian  dari  usaha. Hal  ini tentu akan  menjadikan  menulis  sebagai  hobi  dan  investasi  jangka  panjang baik dunia maupun akhirat. 

Investasi   Dunia

 Melalui hobi menulis yang disalurkan sebagai hobi ketika hidup di dunia telah menghasilkan investasi yang berkepanjangan. Sebagai contoh ketika dikenal sebagai penulis tingkat kampung,  ada rasa lega dan puas luar biasa. Pada saat penulis menerbitkan buku antologi puisi untuk pertama sekali dalam hidup, penulis merasa pesimis.  Apakah akan diminati atau dicemoohkan oleh pembaca? Hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan. Hampir tiap hari ada saja pujian sebagai motivasi penggerak yang diberikan  teman- teman penulis yang ada di  media sosial..


Lamban- laun bermodalkan ketekunan melakukan perubahan pada setiap tulisan yang dihasilkan, serta dibamtu dengan motivasi penggerak yang diberikan teman =teman di media sosial telah memberikan keuntungan secara personal dalam bentuk investasi mental. Selanjutnya, berkat  apresiasi yang didapatkan, penulis memberanikan diri untuk memperluas cakrawala menulis mulai dari menulis puisi,  bergerak pada  genre artikel, cerpen dan esai.


Pada genre tulisan ini penulis mengalami sedikit goncangan, hal ini dipengaruhi oleh bentuk tulisan yang agak rumit dan panjang. Tantangan ini penulis jalani sebagai bagian dari hobi bukan beban yang harus dilepaskan. Hampir semua tulisan milik  penulis yang berkaitan dengan genre cerpen, artikel, dan esai diposting di media sosial. 

Terdapat dua keuntungan ketika sebuah tulisan diposting di media tersebut, pertama  mendapatkan kritik dan saran untuk perbaikan tulisan berikutnya. Sedangkan kedua,  sebagai eksistensi diri pada setiap orang bahwa inilah penulis dan inilah karyanya.
Ini bukan  menampakkan sebuah kesombongan, akan tetapi lebih kepada promosi. 

Dalam ilmu ekonomi pernah disebutkan bahwa "Biaya promosi itu lebih besar daripada biaya produksi"Dalam pandangan penulis, media sosial adalah sebuah media promosi yang paling murah di dunia. Hanya dengan modal paket data seadanya sebuah tulisan sudah mampu dibawa keliling dunia dan dibaca banyak orang.


Dari pengalaman tersebut, penulis mulai dikenal tingkat Kabupaten/ Kota bahkan bergeser ke tingkat provinsi yang ada di Aceh. Penulis menyadari walaupun masih berada pada tingkat yang sangat standar. Namun investasi menullis sudah mulai menghapiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun