Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menulis Cepat Lima Menit, adalah Cara Tepat Menata Gagasan dalam Artikel

24 Desember 2023   15:30 Diperbarui: 24 Desember 2023   15:34 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan sebagai penulis, ingin memberikan bukti kepada semua orang bahwa memberikan pelatihan menulis tidak bergantung pada siapa,dan berapa usia serta tingkat pendidikan yang dimiliki. Berdasarkan pemikiran tersebut penulis bersemangat  menyiapkan bahan dan cara yang cocok untuk  siswa tersebut dalam menulis artikel popular.


Waktu terus berjalan, pikiran penulis selalu diserang rasa takut dan ragu. Hemat penulis , dari sekian banyak penulis memberikan pelatihan, inilah pelatihan yang banyak menyita adrenalin. Malam - malam penulis diganggu oleh wajah- wajah polos yang ingin menulis dan datang menyambang dalam berbagai pertanyaan. Penulis merasa cemas dan kurang percaya diri . Ini diakibatkan oleh faktor usia dari peserta pelatihan.  Hari terus mengitari waktu, tak terasa hari pelatihan sudah tiba.

Penulis datang agak cepat hari itu, karena penulis melakukan beberapa persiapan untuk memberikan pelatihan.  Sesampai penulis  di sekolah tersebut rupanya,  sudah ditunggu oleh panitia pelaksana. Penulis dipersilahkan ke ruang perpustakaan , peserta sebanyak 27 orang sudah berada di sana.

Penulis tanpa sungkan dan ragu langsung masuk..Alangkah terkejut penulis rupanya wajah- wajah polos nan cerdas sudah berada di lantai, selonjoran kaki santai menanti kedatangan penulis. Melihat hal itu penulis jadi bersemangat dan termotivasi untuk berada bersama mereka mengurai kisah.


Merujuk pada kondisi usia peserta pelatihan, penulis mengunakan tips dan trik "Menulis Cepat Lima Menit". Pola ini telah memberikan dampak positif yang luar biasa dalam dunia kepenulisan, teruama menulis ringan seperti cerpen dan artkel ilmiah. Adapun tips tersebut meliputi, Pemilihan masalah yang akan ditulis, penentuan kerangka tulisan, tahap menulis dan tahap revisi.

Pemilihan Masalah yang Akan Ditulis 

Memberikan pelatihan pada siswa yang usianya seperti sudah disebutkan diatas, tidak perlu memberikan konsep- konsep menulis pada mereka. Apabila hal ini dilakukan dengan menayangkan berbagai slide tentang konsep dan manfaat menulis, hal itu akan membelenggu mereka untuk menulis.  Pengalaman penulis menunjukkan bahwa, ketika slide - slide ditanyakan dihadapan mereka tentang menulis, ini  akan menjadi obat untuk tidur bagi mereka.

Sebagai penulis yang sudah terbiasa memberikan pelatihan, penulis akan membuat peserta untuk bergerak baik dari segi fisik maupun pikiran.
Mereka harus diajak berbuat, bukan diajak memahami bagaimana bentuk tulisan yang bagus sesuai dengan kaedah penulisan. Ini yang tidak dimiliki oleh guru pengampu bahasa Indonesia, Mereka selalu menjadikan konsep dan teori menulis sebagai sembahan dalam mengajar, sehingga  siswa tidak mampu melakukan praktik menulis.

Untuk pemilihan masalah, penulis meminta peserta untuk menentukan  " "Harapan dan Kenyataan", Serta beda antara "Sebenarnya dengan Seharusnya" Kedua komponen diksi ini diajukan pada bidang yang berkaitan dengan kehidupan dirinya dan lagi fenomenal. Misalnya "Harapan: Setiap Warga Sekolah Mau Membuang Sampah pada Tempatnya, Kenyataan sesungguhnya " Tidak Demikian"  Atau  "Seharusnya setiap warga sekolah mau membuang sampah pada tempat yang sudah di sediakan" Namun, "Sebenarnya banyak warga sekolah membuang sampah secara sembarang "


Dari ilustrasi yang digambarkan di atas terdapat dua perbedaan yaitu antara "Harapan dan kenyataan ";Serta beda antara "Seharusnya dengan Sebenarnya " Dari kedua perbedaan tersebut maka munculah sebuah masalah yang akan dijadikan gagasan dalam menulis. Tugas penulis pada bagian ini adalah mengawinkan kedua komponen tersebut untuk menghasilkan sebuah judul yang menarik. Misalnya dari hasil perkawinan kedua komponen tersebut , maka lahirlah judu" Membuang Sampah pada Tempatnya Betulkah?

Judul tersebut kelihatan sederhana sekali , namun ketika mereka menggunakan diksi yang menarik akan menghasilkan sebuah tulisan yang menarik pula . Setiap masalah yang dibahas harus sesuai dengan sudut pandang penulis.Konteks ini sangat berkaitan dengan konsep dari artikel ilmiah yaitu sebuah tulisan yang ditulis berdasarkan sudut padang penulis tentang suatu masalah yang fenomenal dan dimuat di media cetak atau media online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun