Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Korelasi Tingkat Pendidikan Caleg dan Harapan Masyarakat Selaku Pemilih

28 November 2023   20:50 Diperbarui: 30 November 2023   08:47 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi caleg. (Kompas/Didie SW)

Lebih Mementingkan Kepentingan Partai daripada Masyarakat

Partai merupakan sebuah kendaraan yang disahkan undang-undang bagi calon legislatif (caleg) untuk menuju gedung terhormat. Kendaraan tersebut atau partai yang dijadikan sebagai media politik. 

Ada sejumlah aturan yang mengikat calon legislatif dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota dewan. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam konteks ini rakyatlah yang menjadi faktor penentu atas terpilihnya seorang anggota dewan.

Anggota dewan yang punya integritas dan punya pendidikan, pengalaman dalam berorganisasi, mereka akan memisahkan antara perintah partai dan perintah rakyat sebagai orang yang memilihnya di pemilihan umum. 

Sebagai perwakilan rakyat yang telah memilihnya, seorang anggota dewan terpilih akan terus bersuara lantang demi kepentingan konstituennya di daerah. 

Tidak sedikit dari mereka yang sudah terpilih lupa terhadap hal tersebut. Rata-rata mereka mengambil jalan pintas dengan berfoya-foya dan hidup secara hedonis, sehingga menimbulkan kecemburuan di tengah masyarakat.

Mereka berprinsip nanti ketika pemilu selanjutnya dibuat trik baru untuk kampanye agar terpilih pada tahap berikutnya. Ini prinsip-prinsip orang yang tidak punya pendidikan yang bagus. Kalaupun mereka termasuk sarjana yang bergelar macam-macam, berarti proses kesarjanaannya yang tidak sehat.

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa orang-orang cerdas dengan pendidikan bagus sudah pasti mampu membedakan antara tugas partai dan perwakilan masyarakat. Dalam hal ini jelas sekali tampak bahwa tingkat pendidikan calon legislatif (caleg) mampu memberikan kontribusi yang luar biasa untuk negeri.

Penulis adalah Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi dan Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun