Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kriminalitas Siswa Kian Marak:Tindak Kriminal yang Dilakukan Pelajar Menuai Kontroversi

14 November 2023   20:26 Diperbarui: 27 Desember 2023   11:10 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus -kasus kriminal yang terjadi dalam kehidupan masyarakat  dan meresahkan telah mendorong pihak - pihak terkait untuk mencari akar permasalahan dan solusi yang tepat. 

Berdasarkan amatan penulis yang terlibat langsung dengan  penanganan siswa bermasalah dengan kasus di atas. Setelah diperiksa dan dianalisis lebih dalam ternyata ada tiga hal yang menyebabkan  itu terjadi dan luput dari perhatian masyarakat dan para pengambil ke kebijakan. Adapun masalah tersebut adalah ekonomi, keluarga/ orang tua dan perubahan budaya masyarakat. 

Faktor Ekonomi  

Sebagai negara berkembang, Indonesia masih berada dalam sistem perekonomian yang belum stabil. Rata - rata pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di bawah rata -rata pertumbuhan ekonomi dunia yaitu berada di bawah 5 persen/tahun. 

Pertumbuhan ekonomi yang tidak menguntungkan tersebut berpengaruh pada tingkat pendapatan masyarakat. Akibatnya, pendapatan masyarakat. Sehingga masyarakat miskin dan pengangguran bertumbuh lebih signifikan. 

Dampak di atas berimbas pada pemenuhan kebutuhan hidup keluarga di negeri ini. Ketika si anak atau siswa sebagai objek tulisan ini tidak mendapatkan kebutuhan tersebut, maka akan muncul usaha-usaha yang instan untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Ketika berharap dari orang tua tidak terpenuhi, maka hal ini akan berdampak pada angka putus sekolah yang tinggi. Putus sekolah merupakan sebuah kebangkrutan moral bagi setiap anak. Tidak ada lagi usaha dan upaya yang bisa dilakukan untuk membentengi rusaknya moral generasi muda.

Anak atau objek tulisan ini akan mencari jalan sendiri sesuai dengan keinginan untuk nemenuhi hasrat hidup dengan cara melakukan begal terhadap siapa saja yang mereka inginkan.

Faktor Orang Tua/ Keluarga

Hampir 80 persen dari anak anak begal yang ditangkap polisi mengaku bahwa mereka sudah lose kontak dengan orang tua atau keluarga.  Mereka mengaku  bahwa orang tuanya sudah bercerai atau mereka berasal dari keluarga yang berantakan. Akibat dari  faktor  tersebut  mereka mencari jalan hidup sendiri dan mencari kedamaian yang mereka ingin kan. 

Kedamaian - kedamaian yang dinginkan hanya ada pada gang atau kelompok yang mereka bentuk. Biasanya ada kelompok - kelompok premanisme yang memanfaatkan momen ini untuk meraup keuntungan.  Anak atau objek tulisan ini yang lugu didoktrin untuk jadi penjahat dan begal untuk mencari keuntungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun