Penentuan keputusan diserahkan kepada murid, alternatif mana yang akan diambil.
Hendaknya murid mau dan mampu mempertanggungjawabkan keputusan yang diambilnya. Â
Yusuf, S &Nurikhsan, A. J.(2006: 14), secara rinci menyebutkan tujuan yang ingin dicapai dari bimbingan  pribadi sosial antara lain:
Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehiduan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah/madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
Memiliki sikap toleransi terhada umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
Memiliki pemahaman tentang irama kehiduan yang bersfat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugerah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara obyektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain
Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.
Memiliki rasa tanggungjawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.