Mencoba melihat sudut pandang orang lain. Begitu anak bersentuhan dengan konflik tentang ruang, waktu, materi dan aturan, mereka membangun strategi resolusi konflik secara positif.
Bimbingan dan konseling adalah suatu proses usaha yang diberikan konselor/ guru untuk memfasilitasi/ membantu konseli/ individu/ murid agar mampu mengembangkan potensi atau mengatasi masalah. Potensi atau masalah tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat area/ wilayah garapan bimbingan dan konseling, yaitu: Pribadi, sosial, akademik (belajar) dan karir. Secara berturut-turut dan mendalam keempat area tersebut akan dibahas secara medalam. Dalam paket ini, akan dibahas secara mendalam mengenai bimbingan pribadi sosial.
Bantuan dalam bimbingan adalah proses bantuan yang sifatnya memandirikan murid. Misalnya bantuan yang diberikan kepada seorang murid yang belum dapat menyeberang jalan raya. Pertama kali bentuk bantuan yang diberikan adalah dengan membantu dia menyeberang, tetapi berikutnya diberikan pengetahuan/keterampilan melihat ke kanan kiri manakala mau menyeberang, jangan lari sekaligus sampai akhirnya murid tersebut dapat menyeberang jalan raya sendiri dengan selamat. Â
Berkaitan dengan bimbingan pribadi sosial, pada intinya adalah membentuk pribadi yang matang dan mandiri para murid, dengan karakteristik sebagai berikut: Â
Pemahaman diri (self understanding). Dalam hal ini, murid dapat memahami dirinya sendiri akan potensi yang dimiliknya serta permasalahan yang dihadapinya. Misalnya saja dapat diajukan kepada murid pertanyaan siapa saya (who am I). Tentu saja jawabannya di sekedar nama, usia, tempat tinggal, tinggi badan, berat badan, urutan kelahiran, tetapi lebih jauh jawabannya apakah saya termasuk murid yang pintar, sedang-sedang saja atau kurang (potensi intelegensi), apakah bakat saya ( bahasa, hitungan, menggambar, baca puisi, menyanyi, dll), bagaimana kepribadian saya (pemaaf, pemarah, periang, derwaman, suka menolong, egois, dan lain sebagainya).
Penerimaan diri (self acceptance-Qona'ah). Dalam hal ini, murid hendaknya dapat menerima diri apa adanya potensi-potensi dan anugerah dari Allah, baik itu yang sesuai dengan harapan murid tersebut ataupun tidak (perbedaan antara ideal self dengan actual self). Misalnya, seorang murid laki-laki menerima kondisi dirinya yang tidak ganteng, kulitnya hitam, rambutnya keriting, karena diberikan bimbingan pribadi sosial bahwa dalam dirinya ada kelebihan yang dimilikinya dibandingkan dengan murid-murid lainnya, misalnya dia seorang murid yang cerdas atau pandai bergaul dan lain-lain. Setelah dapat menerima dirinya, maka murid tersebut akan mampu mengarahkan dirinya (self direction) untuk akhirnya mampu untuk memperbaiki dan mengembangkan dirinya (self improvement). Pada akhirnya murid tersebut dapat menyesuaikan diri (self adjustment) baik dengan dirinya maupun dengan tuntutan lingkungan sosialnya. Â
Departemen Kesehatan (2005), mengemukakan pengertian istilah pribadi sosial, yaitu setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan individu, baik yang bersifat psikologis maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik terhadap individu. Sejalan dengan pendapat tersebut, Chaplin (2000: 406) menyatakan bahwa pribadi sosial adalah sesuatu yang digunakan dengan menyangkut relasi sosial yang mencakup faktor-faktor psikologi. Drever (1998: 447) menegaskan dengan menyatakan sesuatu yang digunakan dengan menyangkut hubungan sosial, sehingga hubungan- hubungan ini ditentukan oleh lingkungan fisik. Â
Bimbingan dan konseling pribadi- sosial diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh murid, dengan mempertimbangkan nilai (value), keterampilan pengambilan keputusan untuk penyesuaian sosial yang memadai sebagai suatu keterampilan hidup (life skills). Â
Teknik atau Strategi Bimbingan dan Konseling Pribadi sosial
Juntika dan dipertegas dengan ABKIN dalam rambu-rambu penyelenggaraan bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal, mengemukakan beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan murid, yaitu: Â
Konseling individual