Mohon tunggu...
Mujibur Rahman
Mujibur Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Low profil

Seeker of God

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cinta Berujung Maut: Tinjauan Kriminologi, Psikologi, dan Sosiologi tentang Kekerasan Berbasis Hubungan di Bangkalan Madura

2 Desember 2024   18:58 Diperbarui: 2 Desember 2024   21:56 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Sosiologi melihat kasus ini sebagai refleksi dari tekanan sosial dan budaya di Madura. Norma-norma yang mengatur hubungan pra-nikah sering kali tidak cukup memberikan ruang untuk solusi konstruktif terhadap masalah seperti kehamilan di luar nikah. Stigma sosial terhadap perempuan yang hamil di luar pernikahan juga berperan memperumit situasi ini.

Masyarakat perlu lebih terbuka terhadap diskusi mengenai kesehatan reproduksi, hubungan yang sehat, dan pentingnya tanggung jawab bersama. Pendidikan berbasis komunitas dapat menjadi kunci untuk mengubah norma sosial yang mendukung kekerasan atau diskriminasi.

D. Jalan ke Depan: Pendekatan Multidisiplin

       Kasus ini menunjukkan perlunya pendekatan multidisiplin untuk mencegah kekerasan dalam hubungan. Hukum perlu menindak tegas pelaku kekerasan, sementara pendidikan harus menanamkan nilai-nilai moral dan keterampilan hidup. Dukungan kesehatan mental dan konseling hubungan juga penting untuk membantu individu menghadapi tantangan emosional dalam hubungan asmara.

       Selain itu, masyarakat harus lebih peduli terhadap tanda-tanda hubungan yang tidak sehat di sekitar mereka. Lingkungan yang mendukung dapat menjadi faktor penting dalam mencegah tindakan ekstrem seperti dalam kasus ini.

       

 Tragedi tragis ini pengingat pahit bahwa kekerasan dalam hubungan adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian lintas disiplin. Dengan memahami akar masalah dari sudut pandang kriminologi, psikologi, dan sosiologi, kita dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. Masyarakat, keluarga, dan institusi pendidikan harus bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung hubungan yang sehat dan bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun