Presiden Soekarno mengambil buah durian dan memberikannya kepada Khruschev. Khruschev mencicipinya dan merasa aroma busuk dan menjijikkan, seperti daging busuk. Tapi Presiden Soekarno memakannya dengan lahap dan tidak sopan bagi Khruschev kalau tidak mencobanya.
Khruschev berpendapat rasanya enak, selama menutup hidup pada saat memakannya.
Khruschev mengirim buah durian ke para Kamerad di Moskwa. Para Kamerad mengucapkan terima kasih kepada Khruschev, tapi mengatakan mereka terpaksa membuangnya karena buah tersebut sudah busuk. Khruschev tertawa dan mengatakan bahwa buah durian tersebut tidak busuk, memang aromanya demikian.
Kesan Khruschev terhadap Presiden Soekarno. Kecerdasan dan pengetahuan tidak selalu timbul bersamaan.
Khruschev sudah banyak mengenal orang-orang yang sangat terpelajar tapi tidak mempunyai otak.
Khruschev juga mengenal orang-orang yang tidak mengenyam pendidikan formal yang cukup, tapi mempunyai kemampuan intelegensia yang tinggi.
Menurut Khruschev Presiden Soekarno adalah seorang terpelajar dan punya otak. Khruschev memberi kesan bahwa Presiden Soekarno adalah seorang pemimpin baik, terpelajar dan cerdas.
Lebih jelas:
Nikita Khruschev sudah banyak mengenal orang-orang yang sangat terpelajar tapi tidak mempunyai otak.
Khruschev menulis juga Presiden Soekarno punya kelemahan tertentu yang manusiawi, tapi secara umum Khruschev menyukai Presiden Soekarno, juga Khruschev menaruh hormat yang mendalam pada Presiden Soekarno.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H