Sedang ramai berita Nikita Mirzani, setiap hari beritanya terbit terus, berita perseteruannya dengan seseorang.
Mungkin seminggu dua minggu ini berita Nikita Mirzani akan terus terbit. Karena beritanya menarik perhatian publik.
Saya mencari orang yang sama mempunyai nama Nikita, yaitu Nikita Sergeyevich Kruschev yang menjabat Perdana Menteri Uni Soviet tahun 1958 - 1964.
Pada Buku memoar "Khruschev Remembers, The Last Testament" Translated and Edited by Strobe Talbott tahun 1974
Tertulis Tahun 1960 Khruschev berkunjung ke Indonesia bertemu Presiden Soekarno.
Presiden Soekarno meminta Khruschev untuk membantu pembuatan suatu stadion raksasa dan megah untuk mengumpulkan massa.
Khruschev memberi teknisi dan bantuan kredit untuk pembangunan stadion tersebut.
Presiden Soekarno juga mengajak Khruschev untuk berkunjung ke desa dan melihat kehidupan petani, Khruschev setuju.
Presiden Soekarno mengatur di sepanjang jalan dari Jakarta sampai ke desa dipenuhi petani yang menyambut dan melambaikan tangan.
Khruschev tidak menyukai hal ini, Khruschev mengakui bahwa dulu pun Khruschev sering melakukan penyambutan seperti ini, tapi kadang rakyat yang mengambil bagian, sebenarnya belum tentu menyukainya.
Khruschev terkesan pada pemandangan dan keindahan alam di Indonesia, terutama daerah sekitar Bogor, yang ada Istana. Bangunannya luas dan mewah, rumput hijau dan segar.
Di dekat Istana ada museum Zoologi. Putra Khruschev, Seryozha adalah seorang pengumpul kupu-kupu. Presiden Soekarno memberikan beberapa kupu-kupu untuk putra Khruschev.
Khruschev ketika jamuan makan malam dengan Presiden Soekarno, Khruschev tertarik pada suatu buah yang disebut durian. Bijinya mirip buah kenari, punya lapisan tebal ditutupi kulit berduri, buahnya berwarna agak kuning.
Presiden Soekarno mengambil buah durian dan memberikannya kepada Khruschev. Khruschev mencicipinya dan merasa aroma busuk dan menjijikkan, seperti daging busuk. Tapi Presiden Soekarno memakannya dengan lahap dan tidak sopan bagi Khruschev kalau tidak mencobanya.
Khruschev berpendapat rasanya enak, selama menutup hidup pada saat memakannya.
Khruschev mengirim buah durian ke para Kamerad di Moskwa. Para Kamerad mengucapkan terima kasih kepada Khruschev, tapi mengatakan mereka terpaksa membuangnya karena buah tersebut sudah busuk. Khruschev tertawa dan mengatakan bahwa buah durian tersebut tidak busuk, memang aromanya demikian.
Kesan Khruschev terhadap Presiden Soekarno. Kecerdasan dan pengetahuan tidak selalu timbul bersamaan.
Khruschev sudah banyak mengenal orang-orang yang sangat terpelajar tapi tidak mempunyai otak.
Khruschev juga mengenal orang-orang yang tidak mengenyam pendidikan formal yang cukup, tapi mempunyai kemampuan intelegensia yang tinggi.
Menurut Khruschev Presiden Soekarno adalah seorang terpelajar dan punya otak. Khruschev memberi kesan bahwa Presiden Soekarno adalah seorang pemimpin baik, terpelajar dan cerdas.
Lebih jelas:
Nikita Khruschev sudah banyak mengenal orang-orang yang sangat terpelajar tapi tidak mempunyai otak.
Khruschev menulis juga Presiden Soekarno punya kelemahan tertentu yang manusiawi, tapi secara umum Khruschev menyukai Presiden Soekarno, juga Khruschev menaruh hormat yang mendalam pada Presiden Soekarno.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H