Gina tersentak. Ia yang dari tadi menunduk karena menahan tangis nya, lalu menengadah dan melihat ke arah Rio.
Rio, kenapa ia tak pernah tersentuh sedikitpun, ia sama jahatnya dengan Bagus karena tak menyadari kehadiran seseorang yang begitu berharga di hidupnya. Orang yang slalu ada tapi tak terlihat karena tertutup oleh sesosok masa lalu. Terimakasih Tuhan, ia masih diberi kesempatan.
Gina speechless. Saat itu ia tak tahu harus berkata apa dan tak tahu harus berbuat apa.
Dan ia begitu menikmati detik berikutnya ketika Rio membawanya ke pelukannya dan membiarkan Gina menangis di bahunya.
“Maafkan aku Yo....”.
“Ssssttttttt....” potong Rio.
“Ga ada yang perlu dimaafkan Gin, aku menikmati semua perjalanan ini. Aku melalui semua proses ini dengan sepenuh hati. Dan aku menyerahkan semuanya kepada Tuhan” jelas Rio.
Ia pun teringat kata seorang teman ketika ia begitu mengharapkan Bagus, “Not only him in your future”. Sekali lagi Gina cuma bisa mengucap syukur, rencana Tuhan memang begitu indah.
***
Aduh... Sory ya kelanjutannya lama banget baru di post, hihi...
Habisnya aku sibuk bangett...
But, this is end.
Akhirnya Gina ma Rio, gapapa yaa...hehe..
Sekali lagi mohon kritik dan sarannya, makasih.
Love,