Mohon tunggu...
Mujai Yanah
Mujai Yanah Mohon Tunggu... -

simple person

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Sebuah Jawaban

2 Juni 2011   13:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:56 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hm... lelaki itu, dia tak tahu bahwa ada sosok lain yang telah mengetuk pintu hati Gina. Dan dia adalah dirinya.

***

Gina masih ragu melangkahkan kaki. Di dalam sana ia sudah bisa melihat sesosok lelaki yang begitu lama bersemayam di hatinya. Ia dapat melihat dengan jelas Bagus dari kaca cafe itu. Lelaki sederhana dan penuh kharisma, masih seperti dulu, tak ada yang berubah.

Gina pun berbalik, ia mengurungkan niatnya. Ia tak ingin kembali ke masa lalu, ia tak ingin tersakiti lagi.
Tapi... ada sebuah tangan kekar yang menahannya.

(to be continue)

***

Aw..aw...tangan siapa itu ?? Tangan Bagus kah ? Atau Rio ?? Atau jangan-jangan tangan pemilik cafe yang tidak mau pelanggannya pergi, hihi...

Oke, sampe disini dulu ya... Moga aja masih ada yang dengan tidak sabar menantikan kelanjutannya.
I appreciate if you leave a trace or comment here.

Regards,

Mujay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun