Mohon tunggu...
Mujahid NurdinSPdSSosI
Mujahid NurdinSPdSSosI Mohon Tunggu... Guru - Mujahid Nurdin, S.Pd.S.Sos.I . Nama Panggilan Muja. Pekerjaan Guru PAI SMP Muhammadiyah Pare

Nama Mujahid Nurdin. Lahir di Pare Pare 1 Juni 1981. Nama Ayah H.Nurdin Malli . Ibu Hj.Juriyah. Cita-cita menjadi Guru yang mencintai Profesinya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meraih Kemenangan Idul Fitri 1441 H dengan Takwa

26 Mei 2020   08:30 Diperbarui: 26 Mei 2020   08:29 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa hikmah yang dapat saya sebutkan pada momentum idul fitri ini

Senantiasa mengontrol hawa nafsu baik syahwat misalnya makan dan minum serta nafsu emosi/amarah agar kita terhindar dari pekerjaan syaitan. Sebab bila makan berlebihan, tidak dapat mengendalikan nafsu syahwat birahi serta  marah yang berlebihan maka pekerjaan itu paling disukai syaitan

Tidak dikatakan beriman seseorang bila kita tidak lulus dari ujian yang begitu dahsyat termsuk menghadapi kovid 19 yang berkepanjangan ini

Mari jadikan idul fitri ini untuk selalu menghilangkan perasaan yang tertutup perasaan yang benci perasaan yang sombong dan menjadikan hati kita untuk menerima semua permohonan maaf dari siapapun terutama keluarga, sahabat, andai tolan, tetangga serta siapa saja yang pernah kita sapa  dalam pergaulan kita

Mari kita jadikan idul fitri agar tidak merasa diri kita yang paling benar paling suci dengan berbagai dalil yang diungkapkan sehingga terjadi perselisihan hingga membuat pertikaian diantara kita.

Kesemua hikmah yang disebutkan adalah merupakan buah dari ketakwaan. Dimana ketika iman seseorang kuat maka kuatlah seluruh langkahnya ibarat pohon bila ia tertanam dengan akar tunganng maka ia akan tumbuh dengan mekar sampai berbuah manis. Dan manisnya itu adalah halawatul iman buah dari sebuah perjuangan

Semoga saja puasa yang kita lakukan selama sebulan ini menjadi cerminan dalam kehidupan sehari hari

Asyhadu an-laa ilaha illa-Allah, astaghfirullah.. Asaluka ridhoka wal jannahwa a'uudzu bika min sakhatika wan naar "

Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, aku memohon ampunan Allah, aku memohon ridho-Mu dan surga, ya Allah dan aku memohon dihindarkan dari kemurkaan-Mu dan azab neraka

Allahumma innaka afuwun tuhibbul afwa fa'fu annaa".

Ya Allah sesuangguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai permaafan, karena itu maafkanlah kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun