Ciri-ciri keimanan seseorang Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar'i, iman adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat".Â
Para ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu iman bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana amal juga bertambah dan berkurang". Ini adalah definisi menurut Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Ahmad, Al Auza'i, Ishaq bin Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan segenap ulama selainnya.
Allahu Akbar Allahu Akbar walillah Ilhamd
Taqwa adalah salahsatu tujuan utama puasa kita dimana makna ketaqwaan itu sendiri adalah realisasi bukti nyata yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Taqwa bukanlah sekedar syari'ah iman tetapi  juga adanya pengaruh dalam jiwa seseorang .
Sebagai contoh ketika kita mendengar azan maka salah satu tanda-tanda pengaruh pada diri seseorang adalah hatinya bergetar, begitupula bila dibacakan ayat-ayat Al Qur'an maka bertambahlah imannya
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa ketakwaan adalah sebuah manipestasi dari sebuah keimanan yang mantap. Artinya seseorang yang mendapatkan hidayah adalah bukanlah semudah membalik telapak tangan tetapi melalui sebuah perjuangan yang penuh dengan ujian kesabaran, kekayaan, kemiskinan, amarah serta banyak lagi yang menjadi ukuran sebuah ketakwaan.
Allahu Akbar Allahu Akbar walillah ilhamd
Setelah kita berpuasa sebulan penuh mari kita jadikan sebagai momentum perubahan. Momentum reformasi. Mungkin yang dulunya kita terlalu banyak berbuat salah maka di bulan ini ada optimisme yang kita pegang bersama kita pantang untuk berbuat kesalahan di lubang yang sama.
Kaum muslimin dan muslimat jama'ah id yang insha Allah dimuliakan oleh Allah Swt