Bedakan, dengan kasus, jika ada orang yang tak henti-henti matanya berkedip, atau kedipan matanya terus-menerus tanpa ada jeda sama sekali. Berkedip melulu.
Itu tampaknya berkaitan dengan sistem kelainan saraf, mungkin kurang vitamin (?), atau cacingankah Anda?
Bedakan juga, dengan kedutan atau bergetarnya urat-urat pada kelopak mata dan sebagainya (yang dianggap sebagai alamat atau pertanda).Â
Kedutan pada mata kiri, misalnya, dimaknai oleh sebagian orang sebagai alamat (pertanda, isyarat, firasat) apa begitu, tapi ada sebagian orang yang menganggap bahwa itu adalah mitos saja. (Kalau perkara beginian, bisa ditanyakan kepada yang terhormat, Pak Rudy Gunawan, Numerolog kita, #SalamAngka, Pak Rudy).Â
Atau, tentang kedutan, silakan, baca di sini.
Sebelum lanjut, sekilas tentang komunikasi. Komunikasi itu ada dua macam: Komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
Yang pertama, komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan secara verbal dan jelas.
Walaupun, ada yang mengganggap komunikasi lewat tulisan adalah benar menggunakan kata-kata, tapi juga menggunakan tanda-tanda sebagai isyarat, yang dikenal dengan tanda baca (titik, koma, seru, dan lain-lain).
Makanya, bahasa tulisan bisa juga dikatakan sebagai komunikasi nonverbal (?), atau bisa juga (mungkin) sebagai komunikasi verbal dan nonverbal sekaligus, karena takbersuara dan tak berbunyi keluar dari mulut. Komunikasi "dwifungsikah"?Â
Waduh, susah mendefinisikannya. Bolehlah Anda bantu saya. Tapi, sampai saat ini, disepakati bahwa bahasa tulisan adalah bentuk dari komunikasi verbal.
Yang jelas, komunikasi lewat tulisan memang adalah komunikasi dalam sunyi, unik, dan agak rumit. Hanya kompasianer yang bisa melakukannya. Di luar itu, enggak bakalan kuat, dan takbisa deh. Cuma kompasianer. Hehe...