Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Dalam 15.000 Kali Kedipan Mata Per Hari, Apa Saja yang Anda Lakukan?

12 November 2020   15:06 Diperbarui: 18 November 2020   17:01 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kucing sedang mengedipkan mata genitnya / SHUTTERSTOCK.COM

Anggap saja ini adalah tulisan remeh-temeh. Mengudar hal yang remeh dan receh bertaut dengan sesuatu yang akrab dan dekat pada Anda.

Ini bisa jadi hal sepele yang jarang disadari, atau kebiasaan yang memang sering dilakukan salah satu organ tubuh Anda: Mata berkedip atau kedipan mata.

Mata Anda berkedip secara spontan untuk menebarkan air mata ke seluruh permukaan mata dan membersihkannya dari kotoran.

Ada dua otot yang berperan dalam berkedip, yaitu orbicularis oculi atau otot melingkar yang mengelilingi mata dan membuat mata dapat menutup: dan levator palpebrae atau otot kecil di kelopak mata atas yang membuat mata Anda bisa membuka.

Bayi tidak terlalu sering berkedip, tetapi dengan bertambahnya usia, maka akan lebih sering berkedip.

Anda sering berkedip dalam satu menitnya pada usia sekitar tujuh atau delapan tahun. Lalu, dengan bertambahnya usia, frekuensi berkedip pun sedikit berkurang. Rata-rata ada 12 sampai 20 kedipan mata dalam satu menit, atau satu kedipan setiap tiga sampai lima detik.

Tingkat aktivitas Anda juga menentukan berapa sering Anda berkedip. Misalnya, jika Anda sedang membaca, maka Anda berkedip lebih sedikit ketimbang ketika Anda berolahraga.

Jadi, rata-rata orang berkedip sekitar 15.000 kali setiap hari. (Lihat, Beth Ann Ditkoff, Why Don't Your Eyelashes Grow, 2008)

Kedipan mata ini terjadi karena memang spontan dan alami. Artinya, kedipan mata adalah suatu hal taken for granted. Memang adanya seperti itu. Mata dicipta tidak saja untuk melihat, tapi juga berkedip.

Hanya perlu diingat, bahwa ada juga kedipan mata yang terjadi karena memang disengaja, dan dilakukan dengan niat atau maksud. Artinya, ada kedipan mata yang berfungsi sebagai salah satu cara komunikasi nonverbal. Ada makna tertentu.

Dalam perkara seperti ini, maka dikenal dengan sebutan atau istilah kedipan mata manja, kedipan mata nakal, kedipan mata menggoda, kedipan mata genit (ganjen), dan sebagainya, saya tidak hafal sebutannya, apa lagi.

Bedakan, dengan kasus, jika ada orang yang tak henti-henti matanya berkedip, atau kedipan matanya terus-menerus tanpa ada jeda sama sekali. Berkedip melulu.

Itu tampaknya berkaitan dengan sistem kelainan saraf, mungkin kurang vitamin (?), atau cacingankah Anda?

Bedakan juga, dengan kedutan atau bergetarnya urat-urat pada kelopak mata dan sebagainya (yang dianggap sebagai alamat atau pertanda). 

Kedutan pada mata kiri, misalnya, dimaknai oleh sebagian orang sebagai alamat (pertanda, isyarat, firasat) apa begitu, tapi ada sebagian orang yang menganggap bahwa itu adalah mitos saja. (Kalau perkara beginian, bisa ditanyakan kepada yang terhormat, Pak Rudy Gunawan, Numerolog kita, #SalamAngka, Pak Rudy). 

Atau, tentang kedutan, silakan, baca di sini.

Sebelum lanjut, sekilas tentang komunikasi. Komunikasi itu ada dua macam: Komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

Yang pertama, komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik lisan maupun tulisan secara verbal dan jelas.

Walaupun, ada yang mengganggap komunikasi lewat tulisan adalah benar menggunakan kata-kata, tapi juga menggunakan tanda-tanda sebagai isyarat, yang dikenal dengan tanda baca (titik, koma, seru, dan lain-lain).

Makanya, bahasa tulisan bisa juga dikatakan sebagai komunikasi nonverbal (?), atau bisa juga (mungkin) sebagai komunikasi verbal dan nonverbal sekaligus, karena takbersuara dan tak berbunyi keluar dari mulut. Komunikasi "dwifungsikah"? 

Waduh, susah mendefinisikannya. Bolehlah Anda bantu saya. Tapi, sampai saat ini, disepakati bahwa bahasa tulisan adalah bentuk dari komunikasi verbal.

Yang jelas, komunikasi lewat tulisan memang adalah komunikasi dalam sunyi, unik, dan agak rumit. Hanya kompasianer yang bisa melakukannya. Di luar itu, enggak bakalan kuat, dan takbisa deh. Cuma kompasianer. Hehe...

Kedua, komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata, tapi biasanya menggunakan tanda, isyarat, bahasa tubuh, gestur, atau air muka. Komunikasi yang takbersuara dan tak berbunyi keluar dari mulut dalam bentuk kata-kata verbal dan jelas.

Contoh, lambaian tangan, senyuman di bibir, ciuman di kening (bisa juga di bibir), anggukan dan gelengan kepala, sentuhan tangan, termasuk kedipan mata tadi, dan seterusnya, silakan Anda teruskan sendiri.

Atau, Anda pasti ingat dengan adegan bunyi lonceng yang digerak-gerakkan oleh tangan si Ibu yang terbaring sakit dalam film horor, Pengabdi Setan, yang mengundang denyut jantung berdebar dan bulu kuduk bediri itu. Nah, itu juga termasuk contoh komunikasi nonverbal.

Kedipan mata berhenti hanya ketika tidur. Soalnya, kalau Anda sedang tidur, dan mata Anda masih berkedip-kedip, pasti Anda lagi pura-pura tidur. Jika tidur Anda membutuhkan 8 jam sehari, maka kalau begitu kedipan mata Anda berlangsung dalam rentang waktu 16 jam sehari.

Berdasarkan data tadi rata-rata bahwa kedipan mata terjadi sebanyak 15.000 kali per hari. Jika sebulan 30 hari dikali 15.000 kali, maka mata Anda berkedip sebanyak 450,000 kali per bulan. Lalu, jika setahun 365 hari dikali 15.000 kali, berarti mata Anda berkedip sebanyak 5.475.000 kali per tahun. (15.000 x 30 = 450.000, dan 15.000 x 365 = 5.475.000)

Jika hidup Anda dikaruniai jatah usia sampai (taruhlah) 65 tahun, misalnya (ini pun sudah melebihi usia Nabi Muhammad saw, yaitu 63 tahun), berarti Anda berkedip sebanyak 355.875.000 kali sepanjang hidup Anda itu. (5.475.000 x 65 = 355.875.000).

Pertanyaannya, kedipan mata Anda sebanyak 15.000 kali per hari, 450.000 kali per bulan, 5.475.000 per tahun, dan 355.875.000 per 65 tahun usia hidup Anda, digunakan untuk apa saja oleh Anda? Artinya, sebanyak itu kedipan mata Anda, apa saja yang sudah Anda lakukan selama ini?

Apakah Anda benar-benar menggunakan sebanyak itu kedipan mata Anda untuk hal-hal yang bermanfaat, baik itu bermanfaat untuk diri Anda sendiri, maupun bermanfaat untuk orang lain?

Apakah sebanyak itu kedipan mata Anda digunakan untuk hal-hal yang baik, bajik, dan bijak bestari, bertaut dengan kegiatan spiritual (ibadah, salat, sembahyang, berdoa, aktivitas rohani) Anda, mencari nafkah (bekerja), membaca, menulis, belajar, menonton film, menonton teve (bagi yang masih suka), rekreasi (wisata), membantu orang lain, dan seterusnya, silakan Anda kalkulasi sendiri.

Atau, jangan-jangan Anda masih juga lebih suka menggunakan jurus kedipan mata genit Anda, seberapa seringkah itu? 

Atau, mungkin kedipan mata Anda itu sibuk digunakan dan bersorak-sorai sekadar untuk mengultuskan individu (seseorang) yang jelas-jelas tidak perlu dikultuskan, karena Nabi pun melarang untuk itu? Tabik. []

Rujukan:

Beth Ann Ditkoff, Mengapa Kita Cekukan? Mengapa Bulu Mata Kita Tidak Tumbuh? Dan 150 Pertanyaan Menggelitik Seputar Tubuh kita (Terjemahan dari "Why Don't Your Eyelashes Grow"), Ufuk Press, Jakarta, 2009

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun