Jika begitu, apakah KAMI akan menjelma sebagai partai politik karena kebutuhan pokok konstitusional akan kendaraan politik, atau KAMI akan menumpang pada kendaraan partai politik yang sudah ada? Atau ia sekadar begitu-begitu saja, bikin kegaduhan politik kayak begini?
Entah. Namanya juga masih gaib. Apalagi, takada yang tidak mungkin dalam politik. Saya tidak berani menerka dan berbanyak kata terlalu jauh tentang KAMI ini, lebih-lebih di hari-hari belakangan ini.Â
Bicara soal KAMI adalah sangat sensitif karena ada beberapa orang pentolan KAMI yang dimintai keterangan (ditangkap) oleh polisi terkait demonstrasi anarkistis UU Cipta Kerja yang lalu. Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H