Mohon tunggu...
Muhammad Viki Riandi
Muhammad Viki Riandi Mohon Tunggu... Penulis - Founder Komunitas Sayang Jiwa dan Otak | Founder Lingkar Yatim Khatulistiwa

Seorang hamba yang sangat bergantung pada Rabb-nya

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Membakar Semangat Iman: Perjalanan Pemuda di Tengah Fitnah Zaman

20 Desember 2024   06:20 Diperbarui: 20 Desember 2024   06:24 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 (QS. Al-Kahfi: 13).


Kisah mereka mengajarkan kita bahwa ketangguhan iman sering kali teruji pada masa muda, saat segala sesuatu tampak menantang dan penuh godaan.

Selain itu, Mus'ab bin Umair, pemuda kaya raya yang rela meninggalkan kemewahan dunia demi Islam, mengajarkan kita pentingnya keberanian untuk memilih jalan yang lebih sulit demi prinsip. Ia menjadi duta Rasulullah di Madinah dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam dengan hikmah dan kasih sayang. Mus'ab tidak hanya berjuang dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan nyata yang mencerminkan kesungguhan hatinya dalam berislam.

Pemuda seperti Muhammad Al-Fatih yang menaklukkan Konstantinopel pada usia 21 tahun menunjukkan bahwa pemuda dapat mencapai hal-hal luar biasa dengan keyakinan dan visi yang besar. Dalam sejarahnya, ia dikenal sebagai seorang pemimpin militer yang cerdas dan seorang pemikir yang mengubah arah sejarah dunia. Keberhasilannya bukan hanya karena kekuatan militernya, tetapi juga karena kecerdasannya dalam menggunakan pengetahuan dan strategi untuk mencapai tujuannya.

Fitnah Zaman Modern: Tantangan yang Harus Ditaklukkan

Dunia hari ini menawarkan kemudahan, tetapi juga jebakan yang mengancam karakter. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pemuda adalah krisis identitas. Di tengah arus globalisasi, banyak pemuda yang terjebak dalam budaya populer yang mengarah pada hedonisme dan konsumerisme, sementara nilai-nilai tradisional dan keislaman mulai tergerus. Tanpa akar yang kuat, pemuda bisa kehilangan arah, tidak tahu siapa dirinya, dan ke mana tujuannya.

Hedonisme, dan konsumerisme semakin merajalela di kalangan pemuda. Gaya hidup mewah, kesenangan duniawi, dan pencarian kebahagiaan instan menjadi ukuran keberhasilan yang salah. Hal ini menyebabkan banyak pemuda merasa minder dan tertekan jika mereka tidak bisa memenuhi standar kehidupan yang tampaknya sempurna. Ironisnya, kebahagiaan yang dicari dalam kesenangan duniawi justru sering kali berujung pada kehampaan batin.

Selain itu, informasi yang tidak tersaring dan mudah diakses melalui internet menjadi salah satu tantangan terbesar di era ini. Berita hoaks, konten negatif, hingga propaganda yang merusak moral dapat ditemukan dengan mudah tanpa adanya verifikasi yang memadai. Dalam kondisi seperti ini, kemampuan untuk bersikap kritis, dan cermat dalam menyaring informasi menjadi sangat penting agar pemuda tidak terjebak dalam dunia maya yang penuh dengan kebohongan.

Tak kalah penting, godaan syahwat yang berkembang pesat di internet juga menjadi ancaman nyata bagi pemuda. Akses mudah ke konten negatif yang dapat merusak hati, dan pikiran dapat membahayakan moral generasi muda. Oleh karena itu, menjaga diri dari godaan-godaan tersebut menjadi kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap pemuda yang ingin tetap teguh pada jalan yang benar.

Kunci Menjadi Pemuda Tangguh

Bagaimana cara bertahan dan bahkan unggul di tengah badai fitnah yang ada ?. Islam memberikan panduan yang jelas untuk menjadi pemuda yang tangguh dan mampu menghadapi segala tantangan zaman ini.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Diary Selengkapnya
    Lihat Diary Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun