Mohon tunggu...
Muhammad Viki Riandi
Muhammad Viki Riandi Mohon Tunggu... Penulis - Founder Komunitas Sayang Jiwa dan Otak | Founder Lingkar Yatim Khatulistiwa

Seorang hamba yang sangat bergantung pada Rabb-nya

Selanjutnya

Tutup

Diary

Krisis Dakwah di Kalangan Kader Muhammadiyah: Refleksi Milad ke-112 untuk Kebangkitan Semangat Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

18 November 2024   20:06 Diperbarui: 18 November 2024   20:37 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, ada fenomena yang tidak kalah memprihatinkan, yaitu  semakin jauhnya sebagian kader muda Muhammadiyah dari semangat dakwah dan Kemuhammadiyahan.  Banyak dari mereka lebih terpengaruh oleh budaya populer yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.  

Contoh paling nyata adalah budaya merokok yang masih marak di kalangan kader. Padahal, Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih sudah menetapkan fatwa haram untuk rokok. Belum lagi masalah budaya pacaran, terjebak pinjaman online (pinjol), perjudian, hingga berbagai kejahatan asusila yang semakin meresahkan. Fenomena ini menunjukkan bahwa dakwah kita perlu lebih inovatif, dan menjangkau lebih dalam lagi.  

( Dokumentasi Pribadi: Pelatihan Khutbah Jumat, dan Fardhu Kifayah PCPM Nanga Tayap )
( Dokumentasi Pribadi: Pelatihan Khutbah Jumat, dan Fardhu Kifayah PCPM Nanga Tayap )

  Refleksi 112 Tahun: Mengapa Semangat Dakwah Harus Kita Hidupkan Kembali? 

Milad Muhammadiyah ke-112 harus menjadi alarm kesadaran bagi kita semua. Ada beberapa alasan mengapa semangat dakwah ini tidak boleh padam:  

1.   Dakwah adalah Identitas Muhammadiyah 
   Muhammadiyah lahir sebagai gerakan dakwah. Jika dakwah ini melemah, maka ruh perjuangan Muhammadiyah akan kehilangan arah.  

2.   Menjawab Tantangan Zaman 
   Zaman modern membawa tantangan yang berbeda. Pengaruh media sosial, gaya hidup hedonis, dan hilangnya kepekaan terhadap nilai-nilai agama membuat dakwah menjadi semakin relevan.  

3.   Mengisi Kekosongan Moral di Masyarakat 
   Fenomena seperti budaya pacaran, rokok, pinjol, dan perjudian menunjukkan bahwa masyarakat kita masih membutuhkan dakwah yang kuat dan mencerahkan.  

  Solusi dan Langkah Nyata untuk Menghidupkan Dakwah Muhammadiyah  

Sebagai refleksi, ada beberapa solusi yang bisa kita jalankan bersama:  

1.   Penguatan Kaderisasi Da'i dan Muballigh  
   Muhammadiyah harus memperbanyak program pelatihan da'i di semua tingkatan, dari ranting hingga wilayah. Pelatihan seperti yang diadakan di Sandai dan Nanga Tayap perlu direplikasi di daerah lain.  

2.   Menghidupkan Ortom sebagai Motor Dakwah 
   Organisasi otonom seperti Pemuda Muhammadiyah, IMM, dan Nasyiatul Aisyiyah harus menjadi garda depan dakwah. Kegiatan yang kreatif, inovatif, dan berbasis digital perlu digalakkan untuk menarik minat generasi muda.  

3.  Pemberdayaan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)  
   AUM bukan hanya tempat pendidikan dan pelayanan sosial, tetapi juga harus menjadi pusat pengkaderan dakwah yang melahirkan generasi tangguh.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun