Menangis dalam diam..
Merenungi nasib di antara kelalaian…
Memanggil sesal yang tak terharapkan datang
Menyisakan cerita di balik perhiasan yang ternoda
Â
Takkan ada lagi bunga yang indah
Kelopak bunga, begitu juga dengan dedaunan hijau penuh harapan
Semuanya hilang.
Kemilaunya redup dan pergi digores pengandaian.
Â
Samata-Gowa, 19 Agustus 2015
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!