Mohon tunggu...
Muh. Syakir Fadhli
Muh. Syakir Fadhli Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Buruh Kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bunga Sesal

20 Desember 2015   01:11 Diperbarui: 20 Desember 2015   02:01 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menangis dalam diam..

Merenungi nasib di antara kelalaian…

Memanggil sesal yang tak terharapkan datang

Menyisakan cerita di balik perhiasan yang ternoda

 

Takkan ada lagi bunga yang indah

Kelopak bunga, begitu juga dengan dedaunan hijau penuh harapan

Semuanya hilang.

Kemilaunya redup dan pergi digores pengandaian.

 

Samata-Gowa, 19 Agustus 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun