Mohon tunggu...
Muhammad MustaqimSPd
Muhammad MustaqimSPd Mohon Tunggu... Guru - Guru mapel

saya anak kedua dari 2 bersaudara, saya sangat gemar membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Aksara Jawa dengan Media Kartu Dipadukan dengan Game Liveworshet

11 Desember 2022   08:42 Diperbarui: 11 Desember 2022   08:53 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Latar belakang dari praktik pembelajaran ini adalah adanya faktor--faktor yang menyebabkan rendahnya keaktifan peserta didik dalam menulis aksara Jawa kelas VIII.

Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah;

  • Peserta didik merasa bosan dengan pembelajaran.
  • Peserta didik terlihat tidak termotivasi saat pembelajaran materi.
  • Peserta didik kesulitan mengerjakan soal evaluasi materi.
  • Peserta didik masih kurang latihan menulis menggunakan huruf  Jawa
  • Guru belum menerapkan model-model pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi  belajar siswa.
  • Guru belum menggunakan media pembelajaran berbasis IT/TPACK yang menarik perhatian siswa

Sedangkan dari pihak orang tua kurang memberikan dukungan dan bimbingan bagi siswa dalam belajar Bahasa Jawa di rumah.

Selain itu minimnya latihan menulis aksara Jawa. Peserta didik juga kesulitan dalam menulis kata yang menggunakan aksara Jawa.

Peran dan tanggung jawab dalam kegiatan PPL ini adalah sebagai berikut.

1. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran aksara Jawa yang terjadi di sekolah

2. Menentukan penyebab masalah dari setiap permasalahan yang diidentifikasi.

3. Menentukan permasalahan yang akan diselesaikan.

4. Mengidentifikasi alternatif solusi dari setiap permasalahan.

5. Menentukan solusi yang paling relevan untuk dilakukan tindak lanjut dalam kegiatan praktik.

6. Guru bertanggungjawab untuk menyusun rencana proses pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa dengan cara menerapkan model, media, dan metode pembelajaran yang sesuai untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi pada pembelajaran aksara Jawa.

7. Guru menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu memberikan bimbingan dan pengarahan tentang jalannya proses diskusi, pemecahan masalah, dan penyelesaian tugas atau tagihan dalam penilaian.

8. Guru melakukan refleksi setelah melaksanakan proses pembelajaran

Praktik ini penting untuk dibagikan agar bisa digunakan sebagai referensi atau inspirasi terbaik bagi rekan guru yang mengalami permasalahan terkait kurangnya kemampuan menulis peserta didik sehingga bisa melakukan perbaikan dalam pembelajaran menulis yang otomatis berdampak pada meningkatnya kemampuan menulis siswa menjadi lebih baik.

saya sebagai guru mempunyai peran dan tanggung jawab untuk terus melakukan inovasi dalam merancang dan mengembangkan perangkat pembelajaran baik dari aspek materi, metode, model dan media pembelajaran sehingga tujuan belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan, serta mampu meningkatkan keterampilan menulis peserta didik dalam mengalihaksakan huruf latin ke aksara Jawa.

Tantangan yang dialami dalam mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Waktu yang sangat terbatas bagi guru dalam mempersiapkan seluruh perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan praktik pembelajaran.

 2. Sarana dan prasarana  yang terbatas, seperti kapasitas HP siswa yang kurang mendukung dalam mengakses media pembelajaran, sinyal wifi yang tidak terjangkau, lcd hanya satu yang masih lancar di sekolahan.

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan praktik antara lain :

 1. Waka Bidang kurikulum (Prijatno SEP, S.Pd.,M.Si.) sebagai narasumber dalam mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan penentuan solusi permasalahan.

2. Guru sejawat (Kiki Iswanti, S.Pd) sebagai narasumber dalam mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan penentuan solusi permasalahan.

3. Rekan sejawat, dalam memberi masukan, kritikan, dan saran dalam berbagai kegiatan.

4. Bapak Dosen serta Guru Pamong yang senantiasa memberikan solusi dari setiap permasalahan yang saya hadapi.

4. Peserta didik kelas VIII B

5. Rekan guru (Dwi Syifa Urohmah, S.Pd.) sebagai juru kamera dalam proses pembelajaran

6. Rekan guru (Kiki Iswanti, S.Pd) observer yang memberikan penilaian dan saran sebagai bahan refleksi.

Berdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara yang saya lakukan eksplorasi penyebab masalahnya antara lain:

  • Metode yang digunakan oleh guru kurang inovasi
  1. Peserta didik kurang memahami aksara Jawa, khususnya dalam penggunan pasangan.
  2. Masih banyak peserta didik yang menganggap pelajaran bahasa Jawa membosankan dan tidak penting karena tidak masuk dalam mapel UN

Dari penyebab di atas tantangan yang dihadapi guru adalah :

  • Guru harus mengajarkan cara menulis aksara Jawa.
  • Guru harus mengajarkan penggunaan pasangan dan sandangan aksara Jawa.
  • Guru harus mengajarkan strategi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengalihaksarakan huruf latin ke hurus Jawa dengan cara yang mudah dipahami siswa.
  • Penyampaian materi menulis aksara Jawa dan pemilihan media yang tepat sehingga siswa mudah memahaminya.

Dilihat dari tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi guru terkait dengan aspek kompetensi yang dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik dan profesional, sedangkan dari siswa adalah keterampilan dalam menulis dan menghafal setiap huruf Jawa, sandangan dan pasangan .

Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam menghadapi tantangan tersebut antara lain :

  • Meningkatkan kemampuan menulis paragraf berhuruf Jawa bagi Peserta didik.

Strategi yang digunakan guru dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa dimulai dengan mengenalkan wujud aksara Jawa, sandangan dan pasangan sebelum pembelajaran inti dimulai.

  • Memilih media pembelajaran yang sesuai.

Dalam pembelajaran ini saya telah memilih menggunakan media pembelajaran berupa PPT, Kartu aksara dan menjodohkan kata dalam huruf Jawa. Selain media tersebut saya juga menggunakan pembelajaran berbasis TPACK dengan menampilkan soal yang menggunakan liveworkshet.

Langkah-langkah penggunaan media yang saya gunakan adalah.

  • Setelah peserta didik menganalisis penggunaan pasangan dan sandangan yang tepat.
  • Peserta didik menyusun satu pada tembang gambuh berhuruf Jawa dari potongan-potongan kertas yang sudah dicetak menggunakan kertas bufalo yang diberikan oleh guru secara acak.
  • Setelah peserta didik berhasil menyusun potongan-potongan kertas menjadi satu pada tembang gambuh, peserta didik menanggapi tentang kesesuaian dan urutan dari setiap gatra.
  • Memilih model pembelajaran.

Dalam hal memilih model pembelajaran ini disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran dan tingkat pemahaman peserta didik. Disini saya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan sintaks yaitu:

Fase 1 Orientasi peserta didik pada masalah

  • Peserta didik menyimak materi aksara Jawa pada PPT dan kartu Aksara yang bisa langsung ditempelkan pada papan tulis peserta didik bertanya jawab tentang materi aksara Jawa, sandangan dan pasangan.
  • (Integrasi ICT-Tahapan: Saintifik-menanya)

Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik

Setiap kelompok diberi LKPD yang berisi materi dan tugas mengalihaksarakan satu pada tembang gambuh.

  • Peserta didik menjawab pertanyaan seputar materi mengalihaksarakan satu pada tembang macapat gambuh secara berkelompok

Gambar 1. Siswa mengalihaksarakan ke huruf Jawa

Dokpri
Dokpri

Gambar 2. Mengalihaksarakan ke huruf Jawa

 

Fase 3 Membimbing menyelidiki masalah

  • Pesera didik dibimbing oleh guru dalam mengerjakan tugas secara berkelompok.

  • Gambar 2. Guru membimbing siswa
  • Peserta didik difasilitasi oleh guru untuk melihat huruf, sandangan dan pasangan huruf Jawa donline.
  • Fase 4 Mengembangkan, menyajikan hasil
  • Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil menganalisis penggunaan aksara, sandanga dan pasangan.

  • Gambar 4 Siswa mempresentasikan hasil diskusi
  • Peserta didik secara kelompok bergantian mempresentasikan hasil

  • Gambar 5. Siswa mempresentasikan hasil diskusi

  • Peserta didik menanggapi penampilan kelompok lain dengan menggunakan bahasa yang santun. (Tahapan: Saintifik-komunikasi)

  • Gambar. 5 Siswa menanggapi tata tulis aksara Jawa
  • Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi 
  • Gambar 6. Mengerjakan Posttes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun