Peristiwa ini sudah cukup lama, jadi saya tidak bisa mengingatnya secara persis tetapi saat memasuki hari ketiga, pemikiran nyeleneh muncul di kepala saya. Saat itu saya mulai berpikir untuk mengakhiri bertahan tidak memeriksakan diri ke dokter. Terlintas di pikiran saya untuk menunggu sehari lagi. Tak kala hari keempat kondisi kesehatan belum membaik, saya mau ke rumah sakit dan memeriksakan diri. Saya pun sempat menyusun scenario meski baru sebatas dalam pikiran. Saat itu, saya memikirkan dua alternatif. Pertama, sekiranya, sakit biasa, berarti saya hanya ke rumah sakit dan memeriksakan diri kepada dokter. Lalu, saya meminta resep obat. Setalah itu, saya kembali ke rumah.
Scenario kedua, benar terpapar covid-19. Dalam pikiran saya, sekiranya skenario ini yang terjadi, saat memeriksakan diri, saya otomatis harus tinggal atau isolasi di rumah sakit. Saya membayangkan datang seorang diri ke rumah sakit dan tidak membawa bekal apa dan harus diisolasi selama 14 hari di rumah sakit. Tidak punya pilihan lain.Â
Dalam banyangan nyeleh itu saya akan menghubungi kolega. Saya akan menginformasikan kondisi terakhir yang harus diisolasi sekaligus meminta tolong untuk dibelikan berbagai keperluan pribadi dan dikirimkan ke rumah sakit melalu aplikasi Go Send. Saya sudah menceritakan scenario bayangan ini ke kolega saya. Dia pun sempat menilai pikiran saya nyeleneh namun siap melakukannya jika itu benar-benar terjadi.
Untungnya, cerita tahun lalu ini hanyalah sebatas scenario dalam banyangan dan tidak terwujud. Memasuki hari ke empat, kondisi kesehatan saya sudah mulai membaik. Gejala yang menghawatirkan itu sudah mulai menghilang. Itu artinya, saat itu saya tidak perlu ke rumah sakit untuk memeriksakan diri. Dan, sampai terakhir meski sempat mengalami gejala yang umum terjadi pada pasien covid-19 tetapi saat itu saya tetap tidak terkonfirmasi terinfeksi virus yang bermula muncul di Wuhan, China itu.
Mataram, 21 Juli 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI