Kenapa dibedakan? Walaupun bidang ini saling terkait, administrasi dan manajemen wajib dibedakan karena pada dasarnya keduanya adalah bidang yang terpisah dan memiliki fokus penerapan yang juga berbeda dalam praktik. Kedua bidang ini esensial dalam mengelola organisasi, termasuk dalam bisnis atau perusahaan, karena masing-masing menyumbang peran tersendiri. Meski demikian, penting untuk diakui bahwa administrasi dan manajemen adalah dua disiplin yang berbeda :
    Administrasi ialah fungsi industri yang terkait dengan perumusan kebijakan perusahaan, koordinasi produksi, keuangan, penyelesaian arah organisasi dan kontrol tertinggi eksekutif.  Manajemen adalah fungsi industri yang terkait dengan pengangkutan keluar dari kebijakan dalam batas-batas yang ditetapkan oleh administrasi dan penggunaan organisasi untuk objek-objek tertentu yang ditetapkan sebelumnya (sheldon, 1924; urwick, 1929, 115-116; dunsire, 1973, 43).
Pemahaman yang berbeda ini bukan sekedar upaya untuk membedakan satu bidang ilmu lain yang secara kebetulan memiliki kemiripan.
    Hodgkinson (1978:5) memperhatikan persilangan posisi ini. Ia mendefinisikan administrasi sebagai "those aspects dealing more with the formulation of purspose, the value-laden issues, and the human component of organizations". Dan manajemen diartikan "those aspects wich more routine, defenitive, programmic, and susceptible to quantitative methods". Jadi administrasi berkenaan dengan aspek-aspek yang menekankan pada merumuskan tujuan, menjawab isu atau tantangan, dan komponen manusia dalam organisasi. Sebaliknya, manajemen ditekan pada aspek-aspek yang bersifat prosedur, program, dan dapat diukur dengan metode kuantitatif. Oleh karena itu Hodgkinson meletakkan posisi administrasi pada level pengambil keputusan, sementara manajemen ada pada level mengelola sistem.
    Mengutip pada Herbet A. Simon (1957), yang dalam bukunya Administrative Behavior mendefinisikan administrasi secara amat simpel sebagai "the art of getting things done". Kendati ringkas, namun pengertian ini memadai karena menekankan administrasi sebagai seni (art), sementara manajemen lebih dekat kepada teknis (science). Administrasi berorientasi pada tujuan (end-oriented) sementara manajemen berorientasi pada sarana atau cara (means-oriented).
Kesimpulan penulis memantapkan bahwa administrasi bisnis sebagai administrator bisnis yang bukan hanya semata-mata diukur dari seberapa efektif dan efisien dia memimpin, tetapi pada pertanyaan yang lebih mendasar. Apakah arah kepemimpinannya akan membawa organisasi jauh lebih tepat atau sebaliknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H