Mohon tunggu...
MUHAMMAD IRFANAFIF
MUHAMMAD IRFANAFIF Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Saya peserta latsar cpns 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketimpangan Pendidikan: Mampukah Indonesia Emas 2045?

10 Oktober 2024   10:49 Diperbarui: 10 Oktober 2024   10:59 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tren Ketimpangan Fasilitas dalam 5 Tahun Terakhir

Dalam lima tahun terakhir, tren ketimpangan fasilitas pendidikan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang fluktuatif. Meskipun pemerintah telah berupaya meningkatkan infrastruktur pendidikan, masih terdapat kesenjangan yang signifikan antara daerah urban dan rural.

Salah satu indikator yang menunjukkan tren ini adalah capaian Standar Nasional Pendidikan (SNP). Data menunjukkan bahwa capaian SNP pada standar Standar Kompetensi Lulusan (SKL) di jenjang SD di Provinsi DKI Jakarta mengalami perubahan drastis pada tahun 2020. Capaian rata-rata SKL yang sebelumnya berada pada kategori SNP (6,98) di tahun 2019 menurun menjadi kategori SNP 4 (6,28) di tahun 2020 [5].

Ketimpangan fasilitas pendidikan ini memiliki dampak langsung pada kualitas pendidikan dan pemerataan akses pendidikan. Upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini, seperti alokasi anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD, belum sepenuhnya berhasil mengurangi kesenjangan yang ada [6]. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang lebih komprehensif dan fokus pada peningkatan fasilitas pendidikan di daerah-daerah yang tertinggal untuk mencapai pemerataan pendidikan yang lebih baik di seluruh Indonesia.

Akar Masalah Ketimpangan Fasilitas Pendidikan

Ketimpangan fasilitas pendidikan di Indonesia memiliki akar masalah yang kompleks dan saling terkait. Beberapa faktor utama yang menyebabkan ketidakmerataan ini perlu diidentifikasi untuk menemukan solusi yang tepat dalam upaya pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.

Keterbatasan Sumber Daya Finansial

Salah satu penyebab utama ketimpangan fasilitas pendidikan adalah keterbatasan sumber daya finansial. Kondisi ini tidak hanya dialami oleh individu, tetapi juga oleh kelompok, organisasi, bahkan pemerintah daerah. Keterbatasan finansial ini memiliki pengaruh langsung terhadap kemampuan daerah untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai.

Pendapatan yang rendah, pengeluaran yang tinggi, dan manajemen keuangan yang buruk seringkali menjadi alasan utama terjadinya keterbatasan sumber daya finansial [7]. Akibatnya, banyak daerah mengalami kesulitan dalam membangun infrastruktur pendidikan yang berkualitas, seperti gedung sekolah, perpustakaan, dan laboratorium.

Di daerah terpencil, keterbatasan finansial ini semakin diperparah oleh kondisi geografis yang sulit. Hal ini menyebabkan biaya pembangunan dan pemeliharaan fasilitas pendidikan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan daerah perkotaan.

Kesenjangan Pembangunan Antar Daerah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun