"Pren, ente tadi membantah polisi seperti itu memang sengaja atau gimana?"
"Ya memang bener kan, kenyataannya begitu. Yang tidak boleh masuk itu kan sepeda motor yang ada tangkinya seperti dalam gambar! Lah, sepeda saya, sepeda bebek!".
Gus Oyik pun kembali meledak tawanya sembari wirid Malangannya Keluar.
***
Kisah di atas meskipun bagi beberapa orang mungkin lucu, konyol, dan anekdotal. Namun, ada pelajaran menarik yang dapat kita petik.
Yaitu, bagaimana perspektif merupakan hal penting dalam kehidupan sosial. Apa sih perspektif? Perspektif bisa dikatakan sebagai vantage point, titik pijak.
Untuk mempermudah, kiranya bisa diilustrasikan begini: Kalau kita naik kereta api dari Malang ke Surabaya, misalnya, Â dan kebetulan kita berada di jendela sebelah kanan, maka kita akan dapat menyaksikan pemandangan yang lebih "hijau" dan menarik karena di sebelah kanan terdapat pemandangan hamparan sawah, dan juga perbukitan.Â
Berbeda kalau kita duduk di sebelah kiri, sebagian besar pemandangan yang kita dapatkan adalah jalanan beraspal. Jalan Malang-Surabaya. Posisi di mana kita berapa dan oleh karenanya pemandangan yang kita dapat menjadi berbeda inilah yang disebut perspektif. Posisi seseorang akan mempengaruhi apa yang dilihatnya.
Demikian juga, tatkala kita naik pesawat terbang. Antara orang yang duduk di jendela bagian kiri dan jendela bagian kanan tentu akan mengalami pemandangan yang berbeda. Apa yang dilihatnya berbeda. Dan, karenya pengetahuan yang didapatnya juga berbeda. Demikianlah, perspektif akan berpengaruh dalam produksi pengetahuan seseorang atau sekelompok orang. Â
Demikian pula dalam konteks cerita di atas. Apa yang menjadi titik pijak antara Si Polisi dan Si Teman Gus Oyik itu berbeda. Si Polisi memahami simbol "sepeda motor dilarang masuk" dalam pemahaman yang bersifat umum. Meskipun, dalam gambar itu jelas-jelas gambar sepeda motor bertanki bahan bakar. Biasa disebut "sepeda lanang". Berbeda dengan sepeda bebek yang tidak kelihatan tanki bahan bakarnya.
Dalam bahasa pesantren kita sering mendengar istilah "dzikrul juz biiradatil kull", menyebut sebagian tetapi yang dimaksud adalah keseluruhan. Meskipun, yang disimbolkan dalam rambu-rambu itu salah satu jenis sepeda motor, yang dimaksud adalah semua sepada motor. Semua jenis sepada motor dilarang. Menyebut salah satu jenis sepeda motor, tetapi yang dimaksud adalah semua jenis sepeda motor. Â