Keempat tahapan inilah sebenarnya butuh kehadiran psikolog klinis untuk membantu ODHIV memasuki tahapan terakhir yakni Acceptance (penerimaan). Telekonseling ini merupakan salah satu langkah tepat sebagai wujud nyata hadirnya psikolog klinis. Telekonseling berguna untuk meneguhkan kepatuhan ODHIV dalam melanjutkan perawatan, pengobatan, dan menjauhkan diri dari perilaku beresiko.
Di sisi lain, telekonseling ini pun dapat memotivasi ODHIV untuk tetap tangguh menjalani setiap tantangan hidup. "Hidup dengan HIV bukanlah sebuah akhir". Melainkan suatu pijakan awal untuk lebih sehat berkualitas, lebih sadar terhadap diri sepenuhnya, dan yakin bahwa ODHIV mampu meraih masa depan yang gemilang.
Referensi :Â
Aji, Darmawan. (2019). Mindful Life: Seni Menjalani Hidup Bahagia dan Bermakna. Solo : Metagraf
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2018). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Edisi Kelima. Jakarta : Balai Pustaka
Murni, S., Green, C.W., Djauzi, S., Setiyanto, A., Okta, S. (2020). Hidup dengan HIV. Seri Buku HIV-AIDS. Jakarta Pusat : Yayasan Spiritia
Saptandari, E.W., Pramtomoaji, A. Handoyo, R.T., Anjarsari, N.D., Mahambara, Y.G.R. (2022). Layanan Telekonseling: Psychological First Aid Dalam Situasi Pandemi COVID-19. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan. Vol. 13, No. 1, 51 -- 71. p-ISSN: 2087-1708; e-ISSN: 2597-9035. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, IndonesiaÂ
Sari, P.A., Ardiyansyah, Larasati, L. (2022). Layanan Konseling Individual Pada Pasien HIV AIDS (Studi Kasus di RSJD Sungai Bangkong Provinsi Kal-Bar). Al-Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam. ISSN: 2620-3820. Vol. 5, No. 1, 2022, pp. 38-44DOI: 10.24014/ittizaan.v5i1.16507
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H