Assalamu'alaikum wr. wb.
Jama'ah Kajian Subuh Online yang dirahmati Allah....
Dalam pertemuan kali ini, kita akan membahas sedikit tentang penciptaan Ku fayakun. Sejarah dunia sudah dimulai beberapa ribu tahun yang lalu. Berbagai kejadian di dunia ini tidak lepas dari sebuah ikatan penciptaan demi penciptaan, yang beriringan secara terus menerus. Bentuk-bentuk perjalanan pelahiran tersebut mengejawantahkan makna-makna yang masih tertutup dalam Ilmu Allah, dalam alam Konsep, menjadi obyek yang dapat dilihat dan disaksikan sebagai wujud makhluk-Nya. Apa yang tadinya masih terbungkus rahasia-Nya, tertuang dalam lukisan alam semesta dan seisinya.
Dalam "proses" penciptaan ini, Allah menguaraikan ada dua prosedur, yaitu prosedur sebab akibat dan prosedur langsung yang tidak ada sebab dan bukan menjadi akibat dari sebuah sebab tertentu.
Disebutkan dalam Surat As-Sajdah 32:4
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ مَا لَكُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ ۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ [٣٢:٤]
"Allah-lah yang menciptakan langit dan bumidan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa,kemudian Dia bersemayam di atas `arsy. Tidak ada bagikamu selain daripada-Nya seorang penolong pun dantidak (pula) seorang pemberi syafa`at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
Dalam ayat lainnya adalah yaitu surat Fushilat ayat 9, 10, dan 12, yang artinya :
Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam". (9)
Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.(12)
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (12)
Ayat di atas yang menerangkan ada enam masa (Sajdah:4), ada juga delapan masa (Fushilat: 9, 10, dan 12), bukanlah sebuah pertentangan, tetapi menunjukkan adanya sebuah proses penciptaan yang tidak tiba-tiba ada. Beberapa ayat di atas menjelaskan konsep penciptaan melalui proses yaitu menurut "adat istiadat" lumrahnya suatu penciptaan, yang membutuhkan waktu, tidak serta merta jadi, atau tidak tiba-tiba muncul menjadi alam semesta.
Ayat di atas merupakan gambaran penciptaan memalui proses yang membutuhkan waktu sekitar enam masa. "Masa" ini tidak dijelaskan, apakah waktu jam, hari, bulan, atau tahun. Kata "ayyaum" (jamak), bentuk tunggal nya adalah "yaum", artinya hari. Pada saat itu belum ada hari sebab matahari dan bumi belum membentuk susunan yang seperti sekarang ini, sehingga kata "yaum" lebih tepat dimaknakan masa atau tahapan penciptaan.
Di dalam surat Al Baqarah ayat 117, Allah berfirman:
"Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia."
Ayat lainnya surat An Nahl ayat 40 :
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia".
Kun fa yakun artinya "Jadilah!, maka terjadilah ia", mengandung pemahaman adanya suatu konsep penciptaan yang tidak menurut adat kebiasaan, tidak melalui proses tahapan tertentu. Ayat ini menunjukkan adanya konsep khusus yang menafikan hukum sebab akibat.
Jama'ah Kajian Subuh Online yang diridlai Allah..
Kedua konsep penciptaan tersebut di atas tergabung dalam satu konsep yang satu sama lainnya tidak bertentangan. Perbedaaanya hanya pada sudut pandang dan dilihat dari aspek luar yang relative tidak bebas dari prasangka.
Ayat "penciptaan alam dengan proses" menunjukkan pengakuan Allah terhadap koridor yang lumrah dan umum bahwa suatu penciptaan membutuhkan waktu yang tidak pendek.
Sementara "Kun fayakun" inilah menekankan adanya nuansa Kekuasaan mengalir dalam penciptaan. Kekuasaan ini merupakan potensi tunggal yang bersemayam dalam Kesejatian Tuhan sebagai Sumber Segala Sesuatu yang Mutlak dan tanpa sekutu. Kekuasaan ini menafikan kehendak-kehendak lain, dan "memaksakan kemauan" yang terbit dari Pribadi Tunggal, sebagai sebab pertama pemunculan alam semesta ini.
Dalam "penciptaan alam dengan proses", Allah memberikan kesempatan yang luas kepada umat manusia untuk belajar dan mempelajari berbagai fenomena alam raya ini. Umat manusia diberikan keluangan kemungkinan untuk mengeksplorasi obyek ciptaan-Nya secara terus menerus. Akan tetapi dalam proses pembelajaran ini, Allah tetap menunjukkan adanya Kuasa Tunggal tanpa sekutu, yaitu Kuasa Kunfayakun ini.
Jama'ah Kajian Subuh Online yang dicintai Allah...
Demikianlah kajian pagi hari ini, semoga Allah memberkahi dan memberi ampunan untuk kita semua, Amien...
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H