Mohon tunggu...
Mrs.imna
Mrs.imna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lulusan sarjana

Pelaku sejarah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Keterkaitan Tragedi Pengeboman di Turki dengan Filosofi Protagoras

22 Desember 2022   10:09 Diperbarui: 22 Desember 2022   10:44 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KETERKAITAN TRAGEDI PENGEBOMAN DI TURKI DENGAN FILOSOFI PROTAGORAS


Abstrak

          Sejak tahun 1984 hingga saat ini, pemerintah Turki masih belum bisa mengatasi aksi para separatisme Kurdi yang telah banyak memakan korban baik dari Turki sendiri maupun kaum Kurdi. Etnis Kurdi di Turki menginginkan perubahan terhadap nasib mereka kemudian menuntut hak-hak yang semestinya mereka terima, baik hak secara etnis minoritas maupun dalam skala yang lebih luas yakni sebagai bangsa. Berbagai aksi terorisme terus dilakukan oleh etnis Kurdi, dan yang baru-baru ini terjadi adalah aksi pengeboman pada tanggal 13 November 2022 dimana pelakunya merupakan anggota kelompok PKK. Artikel ini membahas terkait bagaimana keterkaitan antara aksi pengeboman yang terjadi di Turki tersebut dengan filosofi Protagoras. Apabila dikaitkan, pelaku menganggap bahwa kebenaran yang diyakininya merupakan kebenaran yang mutlak sehingga pada akhirnya mereka menghancurkan pihak yang tidak sepaham dengan mereka. Padahal menurut Protagoras, kebenaran adalah hal yang subjektif dan relatif.

Kata Kunci: Filosofi Protagoras, Pengeboman, Terorisme, Turki

Abstrack

          Since 1984 until now, the Turkish government has still not been able to overcome the actions of Kurdish separatists who have claimed many victims both from Turkey itself and the Kurds. The Kurds in Turkey want a change in their fate and then demand the rights they should receive, both as ethnic minorities and on a broader scale, namely as a nation. Various acts of terrorism continue to be carried out by the Kurds, and what recently occurred was the bombing on November 13, 2022 where the perpetrator was a member of the PKK group. This article discusses how the bombings that occurred in Turkey are related to the philosophy of Protagoras. When connected, the perpetrators assume that the truth they believe is absolute truth so that in the end they destroy those who do not agree with them. Yet according to Protagoras, truth is subjective and relative.

Keyword: Protagoras Philosophy, Bombardment, Terrorism, Turkey

PENDAHULUAN

          Pada masa Kemal Pasha, perubahan radikal, bahkan revolusioner, dari orde lama ke orde baru terjadi di Turki. Kemal dan negara barunya menunjukkan kecenderungan yang sangat berbeda. Dia menekankan bahwa Turki, sebagai republik baru, harus memperjuangkan cita-cita demokrasi seperti Barat. Ini memulai konflik antara Kurdi dan pemerintah Turki. 

          Sejak tahun 1984 hingga sekarang, pemerintah Turki belum berhasil mengalahkan aksi separatis Kurdi yang telah memakan banyak korban baik dari pihak Turki sendiri maupun pihak Kurdi. Orang Kurdi di Turki ingin mengubah nasib mereka dan kemudian menuntut hak yang seharusnya mereka miliki baik sebagai etnis minoritas maupun secara lebih luas sebagai masyarakat. Kurdi Turki ingin mendirikan negara mereka sendiri dengan identitas Kurdi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun