Mohon tunggu...
Muhib29
Muhib29 Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Jika ingin ada perubahan, maka perlu ada gerakan: "Revolusi"

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4.

30 Desember 2024   10:50 Diperbarui: 30 Desember 2024   10:50 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peranan Manajer Keuangan: Manajer keuangan di sini dimaksudkan sebagai manajer perusahaan yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting mengenai investasi dan pendanaan. Berkaitan dengan pengambilan keputusan investasi, manajer keuangan akan terlibat secara langsung dalam perencanaan dan pengendalian penggunaan dana. Untuk mendanai investasi dan operasi perusahaan, manajer keuangan bertanggung jawab dalam memperoleh dana yang sesuai dengan kebutuhannya, baik mengenai jangka waktu, persyaratan maupun biayanya. Dana akan diperoleh baik dari pasar modal maupun dari bank taupun dari sumber-sumber dana lainnya (foto halaman 12 dan 16)

Likuiditas: berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi. "kekuatan membayar" segala kewajiban finansiilnya perusahaan tersebut dikenal dengan "likuid", dan sebaliknya yang tidak mempunyai "kemampuan membayar" adalah "illikuid".

Solvabilitas: Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan untuk memenuhi segala kewajiban finansiilnya apabila perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasikan. Dengan demikian pengertian solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya (baik jangka pendek maupun jangka panjang). Suatu perusahaan yang solvabel berarti perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua utang-utangnya tetapi tidak berarti bahwa perusahaan tersebut likuid. Sebalik-nya perusahaan yang insolvabel (tidak solvabel) tidak berarti bahwa perusahaan tersebut adalah juga likuid

Rentabilitas: Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Hubungan Antara Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas

  • Ketiga indikator ini saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain.
    • Likuiditas yang baik memastikan perusahaan dapat bertahan dalam jangka pendek.
    • Solvabilitas menunjukkan ketahanan perusahaan dalam jangka panjang.
    • Rentabilitas memastikan perusahaan tetap menghasilkan keuntungan untuk bertahan dan berkembang.
  • Jika likuiditas rendah, perusahaan mungkin harus menjual aset untuk membayar kewajiban, yang bisa mempengaruhi solvabilitas. Jika solvabilitas rendah, kepercayaan investor dan kreditur akan menurun, yang pada akhirnya bisa mengganggu rentabilitas.

Bagian kedua

Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari, mislkan untuk memberikan persekot atau DP pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan lain sebagainya, di mana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Uang yang masuk yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan demikian maka dana tersebut akan terus-menerus berputar setiap periodenya selama hidupnya perusahaan. Mengenai pengertian modal kerja ini dapatlah dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu:

  • Konsep Kuantitatif
  • Konsep Kualitatif
  • Konsep Fungsionil

A. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital) yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Permanent working capital ini dapat dibedakan dalam:

  • Modal Kerja Primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
  • Modal Kerja Normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal. Pengertian "normal" di sini adalah dalam artian yang dinamis.

B. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara:

  • Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
  • Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konyungtur.
  • Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital) yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perobahan keadaan ekonomi yang mendadak).

Bagian ketiga

Sebagaimana diketahui investasi dalam aktiva tetap adalah bersifat jangka panjang. Ini berarti bahwa dana yang tertanam dalam aktiva tetap akan bebas secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang. Dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap seperti halnya dana yang diinvestasikan dalam aktiva lancar juga mengalami proses perputaran. Secara konsepsionil sebenarnya tidak ada perbedaannya antara investasi dalam aktiva tetap dengan investasi dalam aktiva lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun