Mohon tunggu...
Muhib29
Muhib29 Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Jika ingin ada perubahan, maka perlu ada gerakan: "Revolusi"

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi 4.

30 Desember 2024   10:50 Diperbarui: 30 Desember 2024   10:50 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Channel Youtube Muhib

Review Buku "Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan" - Edisi 4

Penulis: Prof. Dr. Bambang Riyanto seorang dosen FEB UGM

Penerbit: BPFE Yogyakarta

Topik Utama: Manajemen Keuangan dan Pembelanjaan Perusahaan

Halaman : 400 secara keseluruhan, namun 385 isinya saja (diluar daftar isi dan Pustaka)

Sinopsis Buku

Buku "Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan" karya Prof. Dr. Bambang Riyanto merupakan salah satu literatur fundamental dalam bidang manajemen keuangan Perusahaan, dan aku ketemu dengan buku ini atas rekomendasi dosen aku S2 aku manajemen keungan, yang bisa saja dosen aku ini rekomendasi dari dosennya dulu. Sebagai buku yang telah mencapai Edisi 4, karya ini menjadi rujukan utama bagi mahasiswa, akademisi, maupun praktisi yang ingin memahami dasar-dasar pengelolaan pembelanjaan dalam lingkup perusahaan.

Buku ini memberikan wawasan menyeluruh mengenai konsep keuangan perusahaan, dengan fokus pada perencanaan, penganggaran, serta pengelolaan dana perusahaan. Beberapa topik penting yang dibahas mencakup:

  1. Konsep Dasar Pembelanjaan Perusahaan: Penjelasan mengenai bagaimana perusahaan mengalokasikan sumber daya finansial untuk memaksimalkan keuntungan.
  2. Analisis Biaya Modal: Evaluasi sumber pembiayaan dan risiko investasi.
  3. Manajemen Modal Kerja: Strategi pengelolaan kas, piutang, dan persediaan.
  4. Keputusan Investasi dan Pendanaan: Alat analisis untuk mengambil keputusan investasi yang efisien.

Review

Bagian Pertama

Pengertian pembelanjaan: Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana. Dana diperoleh dari pemilik perusahaan maupun dari utang. Dana yang diterima oleh perusahaan digunakan untuk membeli aktiva tetap untuk memproduksi barang atau jasa, membeli bahan-bahan untuk kepentingan produksi dan penjualan, untuk piutang dagang, untuk mengadakan persediaan kas dan membeli surat berharga yang sering disebut efek atau sekuritas baik untuk kepentingan transaksi maupun untuk menjaga likuiditas perusahaan.

Fungsi pembelajan: Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa fungsi pembelanjaan dalam perusahaan meliputi (1) fungsi penggunaan dana atau pengalokasian dana (use/allocation of funds) dan (2) fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan (financing; obtaining of funds).

Peranan Manajer Keuangan: Manajer keuangan di sini dimaksudkan sebagai manajer perusahaan yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting mengenai investasi dan pendanaan. Berkaitan dengan pengambilan keputusan investasi, manajer keuangan akan terlibat secara langsung dalam perencanaan dan pengendalian penggunaan dana. Untuk mendanai investasi dan operasi perusahaan, manajer keuangan bertanggung jawab dalam memperoleh dana yang sesuai dengan kebutuhannya, baik mengenai jangka waktu, persyaratan maupun biayanya. Dana akan diperoleh baik dari pasar modal maupun dari bank taupun dari sumber-sumber dana lainnya (foto halaman 12 dan 16)

Likuiditas: berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi. "kekuatan membayar" segala kewajiban finansiilnya perusahaan tersebut dikenal dengan "likuid", dan sebaliknya yang tidak mempunyai "kemampuan membayar" adalah "illikuid".

Solvabilitas: Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan untuk memenuhi segala kewajiban finansiilnya apabila perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasikan. Dengan demikian pengertian solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya (baik jangka pendek maupun jangka panjang). Suatu perusahaan yang solvabel berarti perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua utang-utangnya tetapi tidak berarti bahwa perusahaan tersebut likuid. Sebalik-nya perusahaan yang insolvabel (tidak solvabel) tidak berarti bahwa perusahaan tersebut adalah juga likuid

Rentabilitas: Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Hubungan Antara Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas

  • Ketiga indikator ini saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain.
    • Likuiditas yang baik memastikan perusahaan dapat bertahan dalam jangka pendek.
    • Solvabilitas menunjukkan ketahanan perusahaan dalam jangka panjang.
    • Rentabilitas memastikan perusahaan tetap menghasilkan keuntungan untuk bertahan dan berkembang.
  • Jika likuiditas rendah, perusahaan mungkin harus menjual aset untuk membayar kewajiban, yang bisa mempengaruhi solvabilitas. Jika solvabilitas rendah, kepercayaan investor dan kreditur akan menurun, yang pada akhirnya bisa mengganggu rentabilitas.

Bagian kedua

Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari, mislkan untuk memberikan persekot atau DP pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai dan lain sebagainya, di mana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Uang yang masuk yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan demikian maka dana tersebut akan terus-menerus berputar setiap periodenya selama hidupnya perusahaan. Mengenai pengertian modal kerja ini dapatlah dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu:

  • Konsep Kuantitatif
  • Konsep Kualitatif
  • Konsep Fungsionil

A. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital) yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya, atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Permanent working capital ini dapat dibedakan dalam:

  • Modal Kerja Primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.
  • Modal Kerja Normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal. Pengertian "normal" di sini adalah dalam artian yang dinamis.

B. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal kerja ini dibedakan antara:

  • Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim.
  • Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konyungtur.
  • Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital) yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya (misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, perobahan keadaan ekonomi yang mendadak).

Bagian ketiga

Sebagaimana diketahui investasi dalam aktiva tetap adalah bersifat jangka panjang. Ini berarti bahwa dana yang tertanam dalam aktiva tetap akan bebas secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang. Dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap seperti halnya dana yang diinvestasikan dalam aktiva lancar juga mengalami proses perputaran. Secara konsepsionil sebenarnya tidak ada perbedaannya antara investasi dalam aktiva tetap dengan investasi dalam aktiva lancar.

Perusahaan mengadakan investasi dalam inventory, piutang dan lain-lain adalah dengan harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang telah diinvestasikan dalam aktiva tersebut. Demikian pula helnya apabila perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap, adalah juga dengan harapan yang sama dengan investasi dalam aktiva lancar, yaitu bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut. Tetapi perputaran dana yang tertanam pada kedua aktiva itu adalah berbeda, yaitu investasi dalam aktiva lancar itu diharapkan akan dapat diterima kembali dalam waktu dekat dan secara sekaligus, yaitu dalam waktu satu hari, satu minggu atau paling lama satu tahun. Sebaliknya investasi dalam mesin, bangunan-bangunan, kendaraan dan lain sebagainya, dana yang tertanam di dalamnya akan diterima kembali keseluruhannya oleh perusahaan dalam waktu beberapa tahun, dan kembalinya secara berangsur-angsur melalui depresiasi. Dengan demikian perbedaan antara investasi dalam aktiva tetap dan aktiva lancar adalah terletak dalam soal "waktu" dan "cara perputaran" dana yang tertanam di dalamnya.

Bagian keempat

1. Modal Asing/Utang jangka pendek (Short-term debt), yaitu yang jangka waktunya pendek, yaitu kurang dari satu tahun. Adapun jenis-jenis daripada modal asing (utang atau Kredit) jangka pendek yang terutama adalah:

  • Kredit Rekening Koran.
  • Kredit dari penjual (Leverancier crediet).
  • Kredit dari pembeli (Afnemers crediet).
  • Kredit wesel.

2. Modal Asing/Utang jangka menengah (Intermediate-term Debt), yaitu yang jangka waktunya antara 1 sampai 10 tahun. Bentuk-bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah:

  • Term Loan, dan
  • Lease financing.

3. Modal Asing/Utang jangka panjang. (Long-term Debt), yaitu yang jangka waktunya lebih dari 10 tahun. Utang jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar. Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari Utang jangka panjang antara lain:

  • Pinjaman Obligasi (Bonds-payables)
  • Pinjaman Hipotik (mortgage).

4. "Modal Sendiri" pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari sudut likuiditas merupakan "dana jangka panjangyang tidak tertentu waktunya". Modal sendiri selain berasal dari "luar" perusahaan dapat juga berasal dari "dalam" perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari "sumber intern" ialah dalam bentuknya "keuntungan yang dihasilkan perusahaan". Adapun modal sendiri yang berasal dari "Sumber ekstern" ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan.

Bagian kelima

Charles W. Gerstenberg, menyatakan bahwa kapitalisasi seringkali digunakan untuk menunjukkan jumlah "securities" yang beredar (outstanding) di dalam bentuknya modal saham (capital stock) dan Obligasi (long-term bonds). Untuk maksud-maksud atau tujuan praktis, kapitalisasi sering diartikan juga sebagai jumlah nilai "accounting" keseluruhan modal yang selalu atau secara "ajeg" digunakan atau dikerjakan di dalam perusahaan, dan modal tersebut ialah dalam bentuknya modal saham, surplus, dan utang jangka panjang. Dengan demikian maka kapitalisasi meliputi:

  • modal sendiri, di mana termasuk di dalamnya adalah modal saham dan surplus dalam segala bentuknya.
  • modal asing yang terdiri dari obligasi atau utang jangka panjang lain yang serupa. Menurut definisi pertama, surplus tidak dimasukkan dalam jumlah kapitalisasi sedangkan menurut difinisi yang kedua surplus dalam segala bentuknya adalah diperhitungkan di dalamnya kapitalisasi.

Setiap perusahaan yang ingin tetap "survive" (hidup terus) dan sukses, haruslah berusaha agar dapat selalu berkembang. Berkembangnya atau makin besarnya perusahaan selalu menyangkut masalah pembelanjaan. Perusahaan yang mengadakan ekspansi selalu membutuhkan tambahan modal. Setiap perusahaan yang ingin tetap "survive" (hidup terus) dan sukses, haruslah berusaha agar dapat selalu berkembang. Berkembangnya atau makin besarnya perusahaan selalu menyangkut masalah pembelanjaan. Perusahaan yang mengadakan ekspansi selalu membutuhkan tambahan modal. Kebutuhan modal untuk keperluan ekspansi adalah berangsur-angsur semakin besar, karena sifat ekspansi perusahaan yang dilakukan secara lambat dan berangsur-angsur. Dalam hubungan ini W. Bayard Taylor membedakan pengertian "Business ekspansion" dengan "Financial ekspansion".

Pengertian Reorganisasi perusahaan dalam artian yang luas, ialah perubahan mengenai bentuk hukum atau perubahan mengenai imbangan atau susunan tertentu, baik yang menyangkut struktur organisasi maupun struktur modal dari suatu perusahaan. Oleh karena itu pengertian Reorganisasi dapat dibedakan antara:

  • Reorganisasi Yuridis: yaitu perubahan mengenai bentuk hukum dari suatu perusahaan atau badan usaha, misalnya dari perusahaan perseorangan diubah menjadi Perseroan Terbatas.
  • Reorganisasi Intern: ialah perubahan mengenai bentuk atau struktur organisasi (organisasi intern) dari suatu perusahaan atau badan usaha.
  • Reorganisasi finansial: ialah perubahan yang menyeluruh dari keseluruhan struktur modal, yang terpaksa harus dijalankan, karena perusahaan telah nyata-nyata dalam keadaan insolvabel atau adanya ancaman insolvency, sehingga perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban finansiilnya. Reorganisasi finansiil merupakan bentuk capital restructuring yang paling drastis.

Bagian keenam

Laporan Finansiil (Financial Statement), memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansiil suatu perusahaan, di mana Neraca (Balance Sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan Rugi & Laba (Income Statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun. Mengadakan interpretasi atau analisa terhadap laporan finansiil suatu perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansiil dari perusahaan yang bersangkutan

Kelebihan Buku

  1. Sistematis dan Komprehensif. Materi disusun dengan sistematis, dimulai dari konsep dasar hingga analisis yang lebih kompleks. Pembahasan yang mendalam membuat buku ini cocok untuk semua kalangan, baik pemula maupun professional.
  2. Contoh Kasus dan Aplikasi Praktis. Penulis menyajikan berbagai contoh kasus yang membantu pembaca memahami penerapan teori dalam dunia nyata.
  3. Relevansi Tinggi. Walaupun buku klasik, materi yang disampaikan masih relevan untuk konteks manajemen keuangan modern.

Kekurangan Buku

  1. Gaya Bahasa Akademis. Gaya bahasa cenderung formal dan akademis, sehingga mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk dipahami oleh pembaca awam.
  2. Update Terbatas. Beberapa contoh kasus mungkin sudah kurang relevan jika dibandingkan dengan perkembangan teknologi keuangan saat ini.
  3. Tulisannya Kurang jelas seperti buku repro. Awalnya aku tih shock, kok buku ori ku seperti ini, apa aku dibohongi. Terus aku pinjem temen aku lahya yang belinya repro dan aku komper. Ternyata pumyaku ori
  4. Tulisannya salah. Seperti di halaman 189 yang harusnya tilisan 120ribu ini hasil dari 3 bukan 2. kemudian halaman 210 dicetak 2 kali dengan halaman 211.

Kesimpulan

"Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan" adalah buku yang sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin memahami manajemen keuangan perusahaan secara mendalam. Buku ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa ekonomi dan manajemen, tetapi juga bagi profesional yang ingin meningkatkan wawasan mereka mengenai keputusan pembiayaan dan pengelolaan modal. Namun dengan konsekuensi sabar dan ulet dalam memahami buku ini.

Referensi dari buku Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan karya Prof. Dr. Bambang Riyanto

Silahkan lihat video di channel YouTube Muhib DuaSembilan


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun