Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Anak-Anakku, Kutitipkan Kalian di Pesantren

7 Desember 2024   06:01 Diperbarui: 9 Desember 2024   14:27 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percayalah bahwa pesantren juga punyai program beasiswa santri berprestasi, anak yatim, duafa, atau mintalah keringanan dalam waktu atau besaran pembayaran seandainya di pertengahan anak belajar dan kita mendapatkan musibah keuangan.

Rasanya lega bisa menjawab beberapa pertanyaan seputar bagaimana memondokkan anak. Tentang ngilu karena rindu tadi, saya ada obatnya yakni saat wali kelas atau ustad/ustadah pendamping mengirimkan foto anak saya di grup kelas, wah saya pandangi terus tanpa berkedip. Meski hanya gambar di layar HP, penawar rindu itu dapat menghibur diri. Ada yang lebih bikin girang lagi, edaran sambangan telah terbit.

Saya langsung antusias, pergi ke mini market beli jajan untuk anak-anak, list kebutuhan yang akan dibawa saat sambang. Hari H tiba, segera saya bertandang ke pondok. 

Sesampainya di pesantren, raut wajah sumringah terlihat jelas di muka anak saya, kami saling pecah rindu dengan berpelukan, bercengkerama, berlanjut saling curhat. nikmat mana lagi yang kau dustakan. Momen inilah hadiah terindah dari Allah bagi kami para wali santri.

Syukron ya Allah, anak-anakku kutitipkan di pondok atas ridho-Mu. Doa dari ibu senantiasa tercurah untuk kalian. Alhamdulillah, pencapaian kalian di bidang tahfidz sudah di depan mata. 

Jangan lelah untuk terus gali dan syukuri bakat yang diberikan Allah kepada kalian. Karena perlu diyakini, Allah menciptakan hambaNya dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing. 

Thanks anak-anak ibu, kutitipkan kalian di pondok tidak berarti ibu lepas tangan bimbing kalian, semua semata-mata agar kalian dapatkan pengalaman dan mendalami agama. 

Tersenyumlah walau pada posisi tak nyaman sekalipun, kekurangan bekal dan uang saku, terkadang relakan barang pribadi tuk berbagi dengan teman, belajar dan praktikkan ilmu thoharoh, fiqih, tasawuf,akhlak, dll. 

Di pondok kalian diajari bagaimana unggah ungguh terhadap benda mati maupun hidup, tidak kalah pentingnya penguasaan keseimbangan kesehatan sosial emosional antara mental dan fisik.

Kamsia Pondok Putri Pesantren Tebuireng Jombang dan Pesantren Amanatul Ummah Pacet, sukses dan barokallah dalam tularkan ilmu kepada para santrinya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun