Sepertinya gereja Pantekosta dibangun meninggi, jika dilihat dari anak tangga yang disediakan. Nah puasa kok malah milih ke gereja? Saya tertarik dengan keragaman multi RAS di Gresik.Â
Pasalnya dari gereja, jika saya titi hanya tiga langkah saja, gereja ini damai bersanding dengan komplek Yayasan Darul Islam. SMP dan SMA Darul Islam telah mewarnai khasanah kota Gresik. Hidup saling menghormati satu dengan lainnya.Â
Apabila Anda sebagai guru ataupun berkepentingan instansi lain, maupun keperluan pribadi untuk mengunjungi Gresik Herritage, silahkan langsung menuju sekretariat di SMP Darul Islam. Apa yang menjadi rangkaian ngabuburit saya ini, akan Anda rasakan juga. Hubungi sekretariat sekarang juga!
d. Klenteng Kim Hin KiongÂ
Klenteng berada di kawasan Kampung Pecinan Gresik. Tak jauh dari Gereja Pantekosta, saya telusuri jalan ke selatan dan masuki kampung yang kira-kira hanya dihuni 50-an keluarga.
Ngabuburit saya ditemani bangunan tempat ibadah warga Tionghoa. Tempat Ibadah itu disebut-sebut lebih tua dari Kota Gresik. Dibuktikan dengan prasasti yang ditempel di klenteng tertulis berdiri 1 Agustus 1153 Masehi. Kini, telah berumur 869 tahun. Sedangkan Kota Gresik berusia 537 tahun.
Mengingat waktu sudah mendekati jemput anak ngaji. Saya bergegas tinggalkan klenteng menuju arah timur. Kurang lebih tiga menit mengendarai motor, saya sudah sampai di Pesarean Nyi Ageng Pinatih.Â
e. Pesarean Nyi Ageng Pinatih
Sosok Nyi Ageng Pinatih sang ibu asuh Sunan Giri itu merupakan saudagar kaya. Gelar syahbandar Gresik pernah diraihnya. Beliau sangat dihormati raja-raja pada zaman Majapahit. Masuki pelataran makam, saya rasakan aura berbeda. Guci besar dan nama-nama silsilah Nabi Muhammad terletak di sebelah kanan pintu masuk.Â