Menetralisirkan kondisi hati dan kenyataan seyogyanya berjalan secara imbang. Hindari egoisme mencampuradukkan masalah pribadi dengan profesionalisme tim. Terlepas dari rasa cinta, tapi jika ada orang lain yang terkena musibah sudah selayaknya kita membantunya.
2. Royani
Miliki dua karakter, menjadi gadis santun, sederhana, dan ramah ketika di rumah. Namun berbeda saat di luar rumah. Cewek matre, julukannya. Hangout bersama cowok rekan kerja dilengkapi fasilitas mobil. Tidak sungkan  meminta maaf saat menyadari kesalahan ketika di kantor polisi.
Sisi positif dari Royani, mampu berikan bekal bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar ketika Srimulat mau panggung di Jakarta, supaya pada siaran televisi nantinya semua orang Indonesia bisa memahami sajian lawakan.
Filosofi:
Manusia diciptakan sebagai mahluk sosial, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk bermurah hati. Dermawan dengan apa yang diberikan Tuhan. Ilmu,harta, bahkan senyuman jika itu sangat berguna bagi orang lain maka ulurkanlah kepadanya. Meminta maaf dan bicara jujur kepada lawan bicara kita akan membuat mereka lebih respek terhadap kita.Â
3. TessyÂ
Tessy diperankan oleh Erick Estrada. Penggambaran tokoh Tessy melibatkan dunia waria di masanya. Mulai dari pencarian ciri khas ketika manggung, Tessy secara tidak sengaja bertemu dengan komunitas barunya itu. Diajari dandan, pakai lipstik dan sepatu hak tinggi hingga model tertawa ala waria.
Setia kawan di atas batas orang normal pantas disematkan pada komunitas ini. Hal ini terbukti ketika Tessy dan teman-temannya terdampak razia ketika sedang mangkal. Satu keluar dari sel, dialah yang bertugas untuk membebaskan teman-temannya. Andai gagal bebas, maka dia pun lebih baik kembali di balik jeruji besi.
Filosofi:
Jika kita berada dalam satu tim, dampingi teman saat suka maupun duka. Ibarat berperang, ayo maju bersama-sama, hadapi musuh tanpa getar. Gagal dan berhasil dilakukan secara gotong royong. Pupuk solidaritas.