Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Filosofi Kehidupan pada Film Srimulat Hidup Memang Komedi

25 November 2023   17:48 Diperbarui: 5 Desember 2023   14:52 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menetralisirkan kondisi hati dan kenyataan seyogyanya berjalan secara imbang. Hindari egoisme mencampuradukkan masalah pribadi dengan profesionalisme tim. Terlepas dari rasa cinta, tapi jika ada orang lain yang terkena musibah sudah selayaknya kita membantunya.

2. Royani

Miliki dua karakter, menjadi gadis santun, sederhana, dan ramah ketika di rumah. Namun berbeda saat di luar rumah. Cewek matre, julukannya. Hangout bersama cowok rekan kerja dilengkapi fasilitas mobil. Tidak sungkan  meminta maaf saat menyadari kesalahan ketika di kantor polisi.

Sisi positif dari Royani, mampu berikan bekal bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar ketika Srimulat mau panggung di Jakarta, supaya pada siaran televisi nantinya semua orang Indonesia bisa memahami sajian lawakan.

Filosofi:

Manusia diciptakan sebagai mahluk sosial, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk bermurah hati. Dermawan dengan apa yang diberikan Tuhan. Ilmu,harta, bahkan senyuman jika itu sangat berguna bagi orang lain maka ulurkanlah kepadanya. Meminta maaf dan bicara jujur kepada lawan bicara kita akan membuat mereka lebih respek terhadap kita. 

3. Tessy 

Tessy diperankan oleh Erick Estrada. Penggambaran tokoh Tessy melibatkan dunia waria di masanya. Mulai dari pencarian ciri khas ketika manggung, Tessy secara tidak sengaja bertemu dengan komunitas barunya itu. Diajari dandan, pakai lipstik dan sepatu hak tinggi hingga model tertawa ala waria.

Setia kawan di atas batas orang normal pantas disematkan pada komunitas ini. Hal ini terbukti ketika Tessy dan teman-temannya terdampak razia ketika sedang mangkal. Satu keluar dari sel, dialah yang bertugas untuk membebaskan teman-temannya. Andai gagal bebas, maka dia pun lebih baik kembali di balik jeruji besi.

Filosofi:

Jika kita berada dalam satu tim, dampingi teman saat suka maupun duka. Ibarat berperang, ayo maju bersama-sama, hadapi musuh tanpa getar. Gagal dan berhasil dilakukan secara gotong royong. Pupuk solidaritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun