Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Guru Nasional: Refleksi Tokoh Jeng Yah dalam Realitas Guru Wanita

25 November 2023   14:21 Diperbarui: 5 Desember 2023   16:52 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkiprah di ruang kelas, berinteraksi dengan siswa dan wali murid serta saling mengisi antarteman sejawat, tentunya sudah menjadi 'sarapan' sehari-hari seorang guru, meskipun seringkali belum sarapan dari rumah. Menyapa anggota keluarga kedua (sekolah) lebih intens dibandingkan say hello bersama sanak saudara. 

Guru memiliki koneksi aktivitas di berbagai 'dunia'. Dunia maya maupun nyata, dunia anak, dunia teman, dunia diri sendiri, dunia masyarakat, dunia kerabat, dunia keluarga, dunia paguyuban, dan lain sebagainya. 

Sorotan kerdil pada upah atau pendapatan, namun miliki keagungan ketika mampu menghantarkan siswa menggapai cita-cita. Diakui atau tidak, guru punya peran besar dalam hal ini. Bicara tentang cita-cita, saya tertantang sosok Dasiyah. Jeng Yah, demikian orang menyebut Dasiyah. Tokoh utama serial web Gadis Kretek yang diperankan aktris Dian Sastrowardoyo. Penggambaran Jeng Yah merongrong feminisme seorang wanita. Mari kita ulik bagaimana refleksi sosok Jeng Yah pada jiwa guru esensialnya guru wanita.

a. Penyetaraan gender

Industri kretek nusantara umumnya di Jawa Tengah era tahun 60-an sedang hits. Ayah Jeng Yah, Pak Idroes Moeria (Rukman Rosadi) memiliki pabrik kretek rumahan. 

Merek rokok Merdeka menjadi branding pabrik Idroes. Sejak kecil bergelut dengan tembakau membuat Jeng Yah miliki visi baru terhadap suguhan kretek guna melawan pesaing. Kegigihannya membuka pintu ruang racikan saus kretek sangatlah dramatis. 

Nyinyiran orang sekitar berasumsi bahwa wanita hanya boleh bermain di dapur, menghasilkan busa cuci piring, menjemur pakaian, nggoreng tempe, mandikan anak-anaknya, melayani suami, dll. Diibaratkan dedemit sampai diusir dengan dupa jika ada perempuan masuk dalam ruangan misteri tersebut. 

Secara psikologis, kemanusiaan, dan bekal rasa sayang, Soeraja sangat antusias membantu Jeng Yah. Berbekal kunci dari Ario Bayu (pemain Raja), Jeng Yah berhasil membuat saus. Tidak cukup satu atau dua kali percobaan meracik saus, hingga lebih dari lima kali, barulah saus kretek dinyatakan layak. 

Refleksi tokoh Jeng Yah dapat ditemui pada sosok guru wanita. Hegemoni para suami jika melihat istrinya mau melanjutkan pendidikan S2 atau S3 kebanyakan tidak mengizinkan. Dianggapnya cukup S1 saja jika hanya sekadar mengajar. Inovasi pengembangan diri tidak harus diperoleh dari pendidikan universitas. 

Mengurus anak jauh lebih mulia dibandingkan rela membuang waktu di bangku kuliah. Hal tersebut sebanding dengan pemikiran kuno bahwa emansipasi wanita tidak diprioritaskan. Segala hal yang berdampak positif dan menemukan pembaharuan hanyalah sosok laki-laki. Ada rasa takut andai istri lebih pandai secara keilmuan daripada suami. 

b. Kompetensi pedagogi

kompetensi pedagogik  pada ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2008 merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.

Serial Gadis Kretek  menyajikan perencanaan ketika memproduksi rokok. Mulai dari pemilihan tembakau. Rela memberikan uang panjar atau tips supaya Pak Budi (penjual tembakau) 'sumringah' dalam layanan terbaiknya. Pada menit 34.49 episode 1 percakapan Jeng Yah dengan pak Budi.

"Uang panjar, Pak."

"Kula saget ngambet srintil mbako paling pucuk" (Saya bisa mengenali bau srintil, pucuk tembakau)

Awal perencanaan dengan mengenali jenis tembakau berkualitas. Di kemudian hari Pak Budi menyalahi kesepakatan. Perencanaan kedua, Jeng Yah dibantu Raja mendapatkan tembakau terbaik dari wilayah lain dengan harga murah. Meracik saus rasa baru merupakan trik rencana ketiga. 

Mulai dari campuran mawar sampai cengkeh yang diasapi dupa. Hingga melejitnya rokok DR sampai ke Jakarta, bukti perencanaan racikan saus Jeng Yah. Sebelum masyhur, rokok ini melalui berbagai penilaian evaluasi. Tester rokok disajikan kepada Raja dan Pak Idroes. Sampai akhirnya Pak Idroes mengumumkan peluncuran produk baru yang diberi nama Kretek Gadis.

Sama halnya pada kehidupan guru wanita. Sebelum mengajar, adminstrasi meliputi modul ajar, media, perangkat ajar, sudah disiapkan jauh sebelumnya. Memahami subjek pendidikan yaitu siswa, guru sudah bersiap dalam mengenali latar belakang pendidikan, sosial, dan ekonomi si anak dengan memanfaatkan tes diagnostik nonakademik. Ketika ada permasalahan maka guru sigap menelusuri data temuan siswa. 

Perencanaan selanjutnya yakni menyusun strategi supaya pembelajaran mengasyikkan, contohnya disisipi ice breaking, outing class, bermain peran juga dapat menjadi solusi. Tidak lupa dengan evaluasi, melalui refleksi akhir pelajaran guru dan siswa dapat menemukenali kekurangan dan kelebihan pembelajaran. 

Contoh implikasi lainnya yaitu ketika guru mengikuti perlombaan video inovasi pembelajaran. Maka langkah awal, perencanaan disiapkan secara matang sesuai jabaran penilaian. 

Lakukan berdasarkan rambu-rambu. Libatkan orang-orang berkompeten di bidangnya. Lakukan evaluasi secara berkala. Anda akan dikenal sepanjang masa ketika menjadi guru pembaharu! 

c. Kepribadian sosial

Tokoh Dasiyah (sumber: msn.com)
Tokoh Dasiyah (sumber: msn.com)

Penampilan Jeng Yah selalu memukau. Kebaya janggan hitam maupun putih setia membalut tubuh Dasiyah. Kebaya janggan hampir mirip jas laki-laki khas Jawa dengan kerah tegak menutupi leher. Potongan model surjan semakin membuat kesan elegan nan berkelas bagi yang memakainya. Janggan berasal dari kata jangga dalam bahasa Jawa berarti leher. 

Di masanya kebaya menjadi pakaian sehari-hari. Tak ayal berbagai model kebaya janggan dengan detail berbeda dilengkapi bros dan sesekali penampakan pin bros membuat tampilan Jeng Yah di layar kaca, gawai maupun laptop semakin menawan. Paras ayu Jawa tanpa make up berlebih melekat pada diri Jeng Yah.

Jeng Yah minim bicara. Simbol perasaannya tidak dituangkan pada percakapan, tetapi ekspresi maupun olah tubuh sudah mewakili isi hatinya. "Yo ngunu sering -sering senyum" (Nah, gitu sering-seringlah senyum) gurauan Tissa Biani ketika memerankan Rukaya, adik dari Jeng Yah,  suatu saat di meja makan. Baginya praktik lebih penting dibandingkan teori-teori belaka. Sehingga hanya ditemukan secuil tangkapan senyuman Jeng Yah pada lima episode serial Gadis Kretek yang tayang di Netflix.

Sebagai guru wanita sudah semestinya tampil rapi dan anggun di depan kelas. Salah satu keterampilan sosial berdasarkan ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2008 merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun. 

Selain berseragam sesuai harinya, maka guru juga dituntut bertutur kata lembut, percaya diri, dan tidak banyak mengumbar obrolan. Pembawaan ramah kepada wali murid dan siswa serta berperan ganda menjadi ibu sekaligus bapak ketika terdapat permasalahan di kelas. 

Guru wanita seyogyanya berpenampilan sederhana, tidak berlebihan baik riasan wajah maupun perhiasan. Amanat dari sosok Jeng Yah pada bagian ini  "Kerja nyata jauh diperlukan daripada banyak lisan dan perencanaan-perencanaan".

c. Single Parent

Kemunculan Ibnu Jamil sebagai Seno Aji (suami Jeng Yah) hanya berkisar hitungan bulan. Belum sempat menimang anak semata wayangnya (Arum, diperankan oleh Putri Marino), Seno wafat saat bertugas di Irian. 

Ketegaran Jeng Yah melihat baju dinas Seno yang dikirimkan petugas ke rumahnya membuah hasil positif. Sepeninggalan Seno, mata pencaharian Jeng Yah sebagai pekerja di pabrik kretek milik mertuanya disudahi. 

Jeng Yah hidup bersama Rukaya dan Arum. Memutar perekonomian rumah tangga, Jeng Yah kembali pada ruang racik saus, namun selalu gagal. Diceritakan beberapa tahun setelahnya Jeng Yah menyusul Seno. 

Pak Eko, buruh pabrik orang tuanya Seno berhasil mendirikan usaha rokok rumahan kecil-kecilan. Racikan kreteknya hasil buatan Jeng Yah (Kretek Gadis). Setiap bulan Pak Eko membagi hasil pendapatan pabrik untuk Arum dan Rukaya, meski sebelumnya Jeng yah menolak. Hingga Arum lulus menjadi mahasiswa kedokteran.

Takdir kematian merupakan hak prerogatif  Tuhan. Sudah selayaknya kita, sebagai seorang ibu dan istri bersiap jika sewaktu-waktu ajal suami datang menghampiri. Guru wanita dengan upah yang sering dibilang minim, jika diniatkan untuk menyekolahkan anak-anaknya, insyaAllah berkah. Jika dihitung jemari, gaji per bulan tidak sanggup bertahan sampai akhir bulan. Tapi realitasnya melalui ilmu yang kita sampaikan kepada siswa dapat membawa barokah tersendiri. 

Selain ilmu, guru wanita juga dapat mewarisi sejumlah adab baik kepada murid maupun anaknya sendiri. Terlihat pada sosok Arum ketika membetulkan genteng ketika hujan turun.  Arum tidak mengiyakan Lebas (Arya Saloka) yang berperan sebagai anak Soeraja membantunya. Aset kemandirian hasil warisan Jeng Yah terasa nyaman pada diri Arum.

Pantang bagi guru wanita berhenti bekerja maupun berkarya hanya dikarenakan menempati posisi single parent. Penting untuk pengembangan diri sebagai guru. Menulis di media massa maupun elektrik dapat mendatangkan nominal. Menekuni salah satu bidang tertentu dalam pendidikan, misalkan mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Beberapa contoh tersebut dapat sebagai penopang hidup selain gaji yang kita dapat. 

Jeng Yah tidak lelah memerdekakan dirinya untuk terus belajar meracik saus, hidup dalam pengasingan,  menghadapai kenyataan pahit asmara, kehilangan suami, serta sabotase hak milik atas Kretek Gadis. Kepada guru wanita, teruslah menjadi pribadi tidak banyak cakap namun dibuktikan melalui prestasi. Sekecil prestasi dengan simbol piala maupun nonpiala jauh terhormat daripada hanya mengkritisi kebijakan pemerintah dan memandang sebelah mata hasil karya orang lain. 

Sekelumit bentuk implikasi sosok Jeng Yah terhadap realitas guru wanita di Indonesia semoga bisa mewarnai peringatan  hari Guru Nasional Tahun 2023 "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun