4. Makna peribahasa memiliki makna yang masih dapat ditelusuri. Peribahasa mencakup asosiasi maupun gabungan dari makna asli dengan makna kiasan.
a. Lir sewu dian alerap nggugah kenangan (Bait 2 dan 5)
Kalimat tersebut masuk dalam peribahasa. Hal tersebut disebabkan oleh lir sewu dian alerap (laksana ribuan lampu) dapat mendatangkan kenangan tersendiri (nggugah kenangan).  Asosiasinya terletak pada jumlah lampu sebagai benda mati namun seolah hidup dengan cara mendatangkan kenangan, sedangkan kenangan wujud dari abstraksi suatu perihal.
b. Angin kang teko sasat nggowo gending tresno (Bait 2 dan 5)
 Masuk dalam kategori peribahasa, dikarenakan angin sebagai zat yang tidak dapat diraih tapi seolah bisa menghipnotis para pengunjung Taman Jurug untuk membangun suasana mesra.Â
Contoh dua kalimat hasil telaah dari makna peribahasa dapat digolongkan juga ke makna konotasi. Konotasi merupakan makna yang tidak sesungguhnya, terdapat unsur kiasan atau perandaian. Dikiaskan bahwa lampu dan angin sama-sama bisa mendatangkan ketentraman hati dan menyibak masa lalu lewat kenangan.
5. Makna kata nonreferensial, merupakan kata yang tidak memiliki refensi atau acuan dalam kehidupan.
a. Lan yang artinya dan, memiliki makna kata nonreferensial. Disebabkan oleh tidak memiliki acuan di dalam dunia nyata. Lan hanya sebagai pelengkap dan masuk dalam konjungsi setara.
b. Sing yang artinya yang, diklasifikasikan termasuk dalam makna kata nonrefernsial. Selain tidak beracuan, kata ini jika dihilangkan dalam kalimat tidak mengubah struktur dan makna konteks kalimat.
Kiranya dari tiga belas ragam terdapat enam jenis makna kata yang dapat dianalisis secara semantik pada lagu Taman Jurug. Jika ditelisik secara mendalam, lagu ini mengisahkan keindahan taman kota yang berada ditepi Bengawan Solo. Taman Jurug sering didatangi remaja dan juga orang tua, makna tersimpan pada lagu ini bahwa sebagai masyarakat sekitar ataupun para pengunjung untuk tidak melupakan Taman Jurug dan diingatkan supaya senantiasa melestarikan kekayaan alam di Kota Solo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H