Mohon tunggu...
Game Changer
Cerita Pemilih
Analisis Sosok
Fiksiana
Cerbung Cerpen Horor Puisi Roman
Halo Lokal
Bandung Joglosemar Makassar Medan Palembang Surabaya
Humaniora
Bahasa Filsafat Pendidikan Seni Sosbud
Inovasi
Gadget Nature Otomotif
Lyfe
Beauty Book Diary Film Games Healthy Hobby Home Humor Love Music Parenting Worklife
Money
Entrepreneur Financial
New World
Artificial intelligence Cryptocurrency Metaverse NFT
Olahraga
Atletik Balap Bola Raket
Ruang Kelas
Ilmu Alam & Tekno Ilmu Sosbud
Travel Story
Foodie Trip
Video
Vox Pop
Hukum Kebijakan Politik
Lagi Rame!
Krisis Transportasi Umum dan (Krisis) Karakter Bangsa?
Sharenting, Gaya Hidup atau Edukasi?
Langkah Agresif Alibaba dan DeepSeek
Keunikan Masjid Jogokariyan, Menggali Spirit dan Ekonomi di Balik Industri Wisata Halal
Menguatkan Ekosistem untuk Meningkatkan Tren Gaya Hidup Halal
Geliat Pariwisata Halal dan Perpaduannya dengan Keunikan Toraja
Kamu pasti suka!
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... Lainnya - Penggiat Sejarah

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumah Pangeran Solo yang Dijadikan Gereja Katolik

22 Januari 2025   08:13 Diperbarui: 22 Januari 2025   19:28 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja Santo Antonius Purbayan, Surakarta (Dokpri) 
Gereja Santo Antonius Purbayan, Surakarta (Dokpri) 
Gereja Santo Antonius Purbayan, Surakarta (Dokpri) 
PB IX mengenakan kalung salib pemberian Vatikan (Sumber gambar: sadarpastua/Instagram) 
Gereja San Inigo, Surakarta (sumber gambar: jadwal misa,info)
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga kini, setiap kali lonceng gereja berdentang, Solo seolah berbisik kepada dunia: bahwa keberagaman adalah kekayaan yang mempersatukan, dan harmoni adalah harta sejati yang harus dijaga dengan hati penuh cinta.

Referensi

https://solobalapan.jawapos.com/tempoe-doeloe/2304494075/gereja-santo-antonius-purbayan-saksi-sejarah-toleransi-beragama-di-solo-yang-dibangun-dari-ru

https://www.liputan6.com/regional/read/5600793/sejarah-singkat-gereja-santo-antonius-purbayan-gereja-katolik-pertama-dan-tertua-di-solo

https://www.instagram.com/reel/DDoZk-loZCk/?igsh=MTV1OTNheTI0Nmkwcw==

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  2. 1
  3. 2
  4. 3
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

sejarah

gereja

katolik

solo

toleransi

agama

humaniora
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.