Para pemain yang terpilih untuk bermain di Timnas Jepang junior berasal dari kompetisi antar sekolah di Jepang, berkompetisi sejak SD hingga SMA. Nankatsu menjadi sekolah yang melahirkan banyak talenta seperti Tsubasa Ozora, Taro Misaki, dan Genzo Wakabayashi. Dalam kisahnya para pemain berbakat ini mampu membawa Timnas Jepang juara di Piala Dunia U-20 serta Tsubasa dan kawan-kawanya direkrut ke tim-tim besar Eropa.
Captain Tsubasa tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menginspirasi sepak bola Jepang. Lima tahun setelah manga ini terbit, Jepang debut di Piala Asia 1988 meski dengan hasil kurang memuaskan. Namun, perkembangan signifikan terlihat saat Jepang menjuarai Piala Asia 1992 dengan mayoritas pemain muda.
Skuad peraih juara Piala Asia 1992, adalah generasi pembaca manga, dan penonton anime Captain Tsubasa dari 20 pemain, 19 di antaranya berusia di bawah 32 tahun, dan 13 di antaranya berusia di bawah 26 tahun. Artinya, saat anime Captain Tsubasa disiarkan, mereka masih berusia di bawah 16 tahun, dan sangat mungkin terpapar pengaruh Tsubasa.
Cerita di Serial Captain Tsubasa ini menginspirasi dan law of attraction bagi banyak orang di Jepang, untuk kemudian menggandrungi sepak bola dan menggandrungi olahraga secara umum. Tak lama setelah itu orang-orang Jepang Timnas Jepang berhasil masuk ke putaran Piala Dunia.Â
Setelah berhasil lolos ke Piala Dunia 1998, Jepang tak pernah absen ke putaran final Piala Dunia. Jepang menjadi salah satu yang menjadi pionir di Asia dan salah satu yang berprestasi di Kancah internasional.
Apakah ada hubungan antara diterbitkannya manga Captain Tsubasa dengan Jepang yang masuk ke dalam Piala Dunia, Secara spekulatif hubungan yang bisa di kaitkan. Mungkin, orang-orang Jepang yang menjadi sangat positif terhadap olahraga itu dan kemudian banyak menggambarkan dan membayangkan tentang orang-orang Jepang yang akhirnya masuk di piala dunia.
Seperti halnya di Captain Tsubasa itu menyebabkan mereka benar-benar masuk ke dalam Piala Dunia secara nyata, artinya gambaran yang ada di dalam benak itu kemudian manifestasi dalam kehidupan nyata.
Pembinaan serta menciptakan pemain sepak bola berbakat di Jepang dari level bawah layaknya di Captain Tsubasa sangat terasa di persepakbolaan Jepang. Di level profesional, pada 1993, Japan League (J-League) didirikan, 12 tahun setelah manga Captain Tsubasa terbit.
Tingginya minat klub untuk bergabung membuat, JFA menambahkan divisi dua dan tiga.Setiap tim yang ingin bergabung wajib memenuhi standar "J-League 100 Year Plan," sebuah visi jangka panjang yang dimulai usai Jepang tampil di Piala Dunia 1998, dengan target ambisius menjadi juara dunia pada 2092.
Captain Tsubasa adalah sebuah karya monumental bukan hanya bagi Jepang itu sendiri. Tetapi untuk setiap anak-anak dari seluruh dunia yang membaca dan menonton serial Captain Tsubasa untuk termotivasi menjadi pemain sepak bola yang berprestasi, contohnya seperti Fernando Torres, Â Andres Iniesta, Neymar Jr James Rodriguez hingga Thierry Henry.
sumber rujukan : https://www.panditfootball.com