Mohon tunggu...
Muhammad Zulifan
Muhammad Zulifan Mohon Tunggu... Administrasi - Pengamat Timur Tengah Dan Islam

Pengamat Timur Tengah dan Islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

JEBAKAN ISTILAH DAKWAH SALAF

21 Oktober 2023   14:23 Diperbarui: 21 Oktober 2023   14:33 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jadi secara historis, Perayaan Hari-hari Besar Agama Islam merupakan perjuangan umat Islam sekaligus ijtihad ulama  dalam mewujudkan nilai-nilai Islam agar berterima luas di masyarakat.

Anehnya, hari-hari ini datang kelompok yang tidak paham sejarah bangsa, tidak ikut berjuang mendirikan Republik bersama ulama dan umat, apalagi merumuskan dasar-dasar negara, lalu tiba-tiba dengan bangga menyuruh kita mengikuti  ulama negara lain (Saudi) yang punya sejarah dan kepentingan sendiri.

Coba lihat Kalender Nasional, hitung ada berapa Hari besar Agama.

Apa kalian pernah berfikir, apa jadinya  jika  pemerintah RI hanya  merayakan Hari Besar agama-agama selain Islam, tapi Hari besar Agama Islam yang mayoritas  tidak dirayakan sesuai keyakinan Salafy? Sungguh sebuah kebodohan.

*Kedua, Konteks Legalitas.*
Isra' Mi'raj dan Maulid masuk dalam Kalender dan agenda Nasional.  Presiden dan wakil presiden secara resmi juga merayakannya.

Bahkan Isra' Mi'raj dan Maulid jadi libur resmi (tanggal merah). MUI, NU, Muhammadiyah juga merayakannya.

Artinya Hal tersebut sudah menjadi ketetapan ulil amri, serta ketetapan Ulama RI.
Sesuai kaidah:

"keputusan Hakim (ulil amri) menghapus adanya perselisihan."
 
Jika pemerintah dan Ulama sebuah negara telah sepakat akan suatu masalah, maka menyelisihi mereka adalah bentuk kemudharatan.

*Ketiga, Konteks Konsistensi Pendapat*
Ironisnya, mereka yang membidahkan perayaan Isra' Mi'raj dan Maulid adalah yang terdepan mengajarkan ketaatan pada ulil amri (pemerintah).

Jika pemerintah RI dan para Ulamanya di seluruh Nusantara sudah legalkan dan resmikan Perayaan Isra' Mi'raj, mengapa tidak taat saja?

Saya jadi bertanya; sebenarnya ulil amri kalian yang mana? Ulama kalian  siapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun