Mohon tunggu...
Muhammad Zulifan
Muhammad Zulifan Mohon Tunggu... Administrasi - Pengamat Timur Tengah Dan Islam

Pengamat Timur Tengah dan Islam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Permasalahan Utama TKW Pembantu di Arab Saudi

19 Februari 2016   15:32 Diperbarui: 19 Februari 2016   15:45 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya telah menulis sebelumnya tentang masalah yang dihadapi oleh pembantu rumah tangga Indonesia pada umumnya terutama karena penganiayaan yang terjadi di beberapa rumah tangga Saudi. Penganiayaan ini diantaranya memaksa pembantu untuk bekerja selama berjam-jam mulai dari subuh sampai tengah malam atau memberikan  pekerjaan yang berada di luar kapasitas mereka. Saya tidak ingin menggeneralisasi ini.

Tentu saja, ada beberapa keluarga yang menganggap pembantu rumah tangga selayaknya  anggota keluarga mereka dan memperlakukan mereka dengan baik. Mereka menyediakan mereka cukup waktu untuk beristirahat.

Namun, ada beberapa keluarga dimana pembantu rumah tangga tersebut dianiaya dan bekerja di luar kemampuan. Hal ini memaksa sejumlah besar pembantu rumah tangga untuk lari dari rumah majikan mereka. Kadang, pelarian tersebut berakhir dengan tragedi.

Beberapa rumah tangga tidak mengizinkan pembantu mereka untuk pergi keluar rumah dan ini membuat pembantu nekad melakukan tindakan mengerikan seperti melompat dari jendela untuk melarikan diri. Dalam beberapa kasus, perbuatan itu berakhir dengan kematian atau mengakibatkan cedera serius hingga cacat permanen.

 

Pasar Gelap Pembantu Pelarian Di Saudi

Ada beberapa agen yang berusaha memikat pembantu rumah tangga yang tidak puas dengan majikan (sponsor)  tersebut. Agen ini menawarkan mereka tempat tinggal dan kemudian mencoba untuk membantu mereka menemukan pekerjaan dengan keluarga selain majikan resmi mereka. Biasanya mereka ditawari mendapatkan gaji yang lebih tinggi.

Selanjutnya, ini menciptakan pasar gelap pembantu rumah tangga yang berkembang di masyarakat Saudi. Agen berkolusi dengan beberapa pembantu  pelarian menjalankan pasar gelap.

Termasuk halnya dengan tenaga supir pribadi. Ada banyak supir seperti yang melarikan diri dari majikan mereka dan bekerja di rumah tangga selain majikan resmi mereka. Agen ini membantu mereka menemukan pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi daripada apa yang telah mereka didapat dari majikan mereka sebelumnya.

Peraturan Tenaga Kerja Kerajaan Saudi  dan UU telah melarang semua praktek tersebut, serta  memberikan sanksi berupa sejumlah besar uang denda terhadap pelanggar. Meskipun ketentuan yang ketat dalam hukum  terhadap pelanggar, agen dalam perdagangan ilegal berkembang pesat dan mendorong pekerja rumah tangga untuk melarikan diri dari sponsor (majikan) mereka yang memberi mereka tempat berlindung dan mencari pekerjaan lain.

 

Lantas, siapa yang harus disalahkan atas berkembangnya pasar gelap pembantu rumah tangga? Menurut pendapat saya, yang pertama harus disalahkan adalah keluarga Saudi yang telah bersedia mengambil pembantu atau supir  pelarian dengan menyediakan pekerjaan. Keluarga-keluarga ini menerima pekerja pelarian tersebut meski mengetahui bahwa majikan resmi mereka telah menghabiskan ribuan Reyal untuk mendatangkan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun