Reaksi masyarakat Indonesia atas serangan bom Thamrin pada bulan ini begitu cepat di media sosial, di mana tagar #KamiTidakTakut dengan cepat menjadi trending topic di Twitter.
Peran NU dan Muhammadiyah
Alasan utama lainnya untuk kelemahan ISIS di Indonesia adalah peran yang dimainkan oleh organisasi-organisasi Islam besar di Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Tercatat hingga 75% dari Muslim Indonesia merupakan anggota dari dua ormas besar tersebut. Â Baik NU maupun Muhammadiyah terkenal teguh dalam upaya mereka untuk menentang keberadaan ISIS dan terorisme.
Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah telah memposisikan diri sebagai pendukung kuat demokrasi, dan bersikap toleran terhadap agama minoritas di Indonesia, dan membantu untuk menyalurkan keinginan pemuda Muslim dalam perubahan sosial dan politik dalam kegiatan produktif, seperti pendidikan dan pengorganisasian gerakan sosial.
Indonesia Model Bagi Negara Lain dalam Melawan ISIS
Apakah Indonesia menawarkan pelajaran untuk melawan ISIS bagi negara lain, atau itu kasus yang unik?
Ada beberapa perbedaan budaya utama antara Indonesia dan negara-negara mayoritas Muslim di Timur Tengah. Sebelum kedatangan Islam, ada Hindu dan Budha merupakan agama resmi kerajaan di pulau Jawa, dan warisan mereka tetap menjadi bagian dari budaya Indonesia.
Hari ini, keragaman agama, etnis dan bahasa masyarakat Indonesia tak tertandingi. Ada lebih dari 300 kelompok etnis, lebih dari 700 bahasa dan berbagai daerah dengan mayoritas non-Muslim, termasuk Hindu di Bali. Pengakuan dari keragaman ini selalu menjadi komponen identitas nasional Indonesia, dan Konstitusi menjamin kebebasan beragama.
Namun dalam beberapa hal penting, Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan banyak negara Timur Tengah: tingginya tingkat kemiskinan, cadangan sumber daya alam yang besar, tingginya tingkat korupsi, rendahnya tingkat pendidikan, sejarah konflik bersenjata dan vokalnya gerakan Islamis. Bila melihat posisinya di kawasan. Indonesia hampir tidak berada di lingkungan yang demokratis, mengingat bahwa Malaysia, Singapura, Kamboja, Vietnam, Thailand dan Laos masih dipimpin oleh rezim otoriter.
Bagi para pembuat kebijakan AS, poin penting yang bisa diambil dari serangan bom Thamrin Jakarta baru-baru ini adalah: ISIS adalah ancaman bagi warga sipil, dan polisi harus terus memantau mereka yang bergabung. Tapi Indonesia tidak dalam bahaya potensi menjadi Irak atau Suriah kedua. Karenanya, hal ini tidak akan menjadikan Indonesia bagian dari apa yang disebut kekhalifahan.
Bahkan, Indonesia memberikan pelajaran penting bahwa cara terbaik untuk meminimalkan dampak dari ISIS adalah bukan melalui aksi militer atau polisi, melainkan melalui strategi jangka panjang integrasi melalui lembaga-lembaga politik, pertumbuhan ekonomi dan organisasi masyarakat sipil yang signifikan.
------------------------------------