Hal yang perlu dijaga antara lain hubungan baik dan perhatian penuh terhadap Madhu online.
 Kapan pun memungkinkan, jangan pernah meninggalkan grup dengan alasan apa pun.
 Mungkin ada orang-orang fanatik online yang terpapar konten-konten yang kontraproduktif terhadap gerakan dakwah subversif.
 Secara pribadi, para pengkhotbah harus mampu bertahan di masa-masa sulit ini agar dapat terus berdakwah.
 Untuk itu saya harus kritis terhadap perkembangan dan trending topik di dunia digital.
 Solusi alternatif harus elegan (dan menuntut).
  Kesimpulannya, berdakwah di masa yang penuh gejolak ini menuntut para pengkhotbah untuk memiliki kecerdasan emosional (EQ), akrab dengan dunia digital dan isu-isu terkait, serta menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam dakwahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H