Mohon tunggu...
Muhammad Yasir
Muhammad Yasir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Main bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhlak seorang dai

27 Mei 2024   18:38 Diperbarui: 27 Mei 2024   18:38 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Nabi melihat di Madhu seseorang yang tunduk pada dakwah dan harus dibawa kembali ke jalan kebenaran.

 Karena dosa besar yang mereka lakukan, para nabi tetap lemah lembut.

 Sekalipun mereka melakukan kegiatan boikot.

 Di Mekah, Nabi diboikot secara ekonomi.

 Mereka mengumumkan bahwa apa pun yang dibeli Nabi tidak boleh dijual dan apa pun yang dijual Nabi tidak boleh dibeli.

 Padahal mata pencaharian utama masyarakatnya adalah berdagang, dan Mekkah merupakan kota dagang.

 Seperti Dai, Nabi menanggapi situasi seperti itu dengan karakter yang mulia.

 Allah telah memerintahkan hal ini.

 "Jika kamu kasar dan kasar, niscaya mereka akan menjauhkan diri darimu.

 Maka maafkanlah mereka.

" Ali Imran/3: 159).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun