Salah satu sisi gelap dari politik uang ialah memperburuk ketimpangan sosial di masyarakat. Mereka para calon yang memiliki akses untuk mendapatkan dana besar atau kekuatan finansial lebih mudah menguasai proses pemilihan.Â
Pemilih yang seharusnya memiliki hak suara yang setara, malah dipengaruhi oleh iming-iming uang atau barang. Ini tentu merugikan warga yang lebih miskin atau mereka yang lebih mementingkan kualitas daripada materi.
Bagi calon Wali Kota atau Wakil Wali Kota yang tidak memiliki dana besar, tantangan untuk bersaing menjadi sangat berat. Politik uang menghalangi mereka para calon yang berkualitas namun terbatas dari sisi finansial untuk terjun dalam kontestasi politik.Â
Akibatnya, hanya mereka yang punya uang yang dapat mendominasi pilkada, sementara calon yang lebih berkompeten tapi kekurangan dana tidak mendapat tempat yang layak. Ini adalah ketidakadilan yang harus dihindari, terutama di Kota Sukabumi yang sangat membutuhkan pemimpin dengan kapasitas dan komitmen untuk memperjuangkan kepentingan rakyat untuk lima tahun ke depan.
Pemilih yang Cerdas
Kota Sukabumi merupakan kota yang penuh potensi dan memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat Kota Sukabumi untuk menyadari bahwa memilih pemimpin bukanlah soal keuntungan sesaat, melainkan soal masa depan KotaSukabumi. Kesadaran akan pentingnya memilih dengan hati nurani harus dibangun sejak dini, supaya masyarakat tidak mudah terjebak dalam godaan politik uang.Â
Pemilih yang cerdas dan tahu tujuan jangka panjang dari proses demokrasi akan lebih memilih calon yang memiliki visi jelas, rekam jejak yang baik, dan kemampuan untuk memimpin dengan adil dan transparan.
Pendidikan politik yang lebih intensif di kalangan masyarakat Kota Sukabumi juga menjadi langkah penting. Masyarakat harus tahu bahwa politik uang bukan hanya merusak kualitas pemilihan, tetapi juga bisa menghambat pembangunan yang seharusnya berjalan sesuai dengan kebutuhan rakyat.Â
Mengedukasi masyarakat tentang bahaya politik uang akan membantu menciptakan pemilih yang lebih rasional dan berpikir panjang, bukan yang hanya terfokus pada keuntungan material sesaat. Tentu, hal ini selaras apa yang biasa dikampanyekan oleh KPU dan Bawaslu kepada masyarakat tentang bahanya praktik politik uang. Hal itu, menjadi tolak ukur dan dasar bagi masyarakat Kota Sukabumi dalam memilih para calon pemimpin Kota Sukabumi.
Peran Pemerintah, Penegak Hukum, dan Partai Politik
Pemerintah Kota Sukabumi, bersama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), harus memperketat pengawasan terhadap praktik politik uang. Penegakan hukum yang tegas terhadap siapa saja yang terbukti terlibat dalam politik uang sangat penting untuk memberikan efek jera.Â