Pada belakangan ini masyarakat sering mendengar istilah-istilah baru didalam psikologi. Istilah Self Reward mungkin sering didengar masyarakat. Istilah ini diambil dari dua suku kata berbahasa inggris yaitu self yang berarti sendiri dan reward yang berarti penghargaan ataupun hadiah. Sehingga bisa disimpukan self reward memiliki arti yaitu sebuah apresiasi/penganghargaan terhadap diri sendiri atas apa yang telah dikerjakan sebelumnya.
Didalam psikologi konsep ini berperan sebagai stimulasi dan mendorong manusia agar memiliki motivasi dan memberikan kesan positif dari setiap target yang sudah direncanakan.
Menurut Bastaman (1995) hidup bermakana adalah gerbang kebahagiaan, ia adalah rasa corak kehidupan yang menyenangkan, penuh semangat, tanpa rasa cemas.Â
Pada pernyataan sebelumnya terdapat beberapa kesamaan konsep self reward dengan kebahagiaan. Hal ini dikarenakan konsep ini dapat merangsang otak manusia untuk mengeluarkan hormon dopamine dan memunculkan perasaan bahagia sehingga baik dari segi hidup dan mental manusia akan menjadi sehat.Â
Namun, bagai pisau bermata dua, konsep self reward bagi banyak orang kerap disalahartikan. Konsep ini seolah-olah dapat melegitimasi seseorang untuk berperilaku yang berlebihan seperti perilaku konsumtif, hedon, dan masih banyak lagi. Selain itu juga konsep ini juga memberikan kesan bahwa setiap sekecil apapun kegiatan manusia harus diberikan apresiasi.
Sebenarnya hal itu tidak lah salah. Namun, dikhawatirkan hal ini akan menjadi sebuah standar baru kepuasan manusia, hal ini dikhawatirkan akan mengurangi rasa bahagia sesorang jika self reward tidak sempat ia lakukan.Â
Selain itu self reward juga dapat dijadikan sebagai alasan sesorang hanya untuk sekadar memuaskan keinginan nafsunya tanpa memikirkan memikirkan jangka panjang dari konsekuensi yang ia lakukan sekarang. Semisalnya sesorang baru saja mendapat upah suatu proyek yang baru ia kerjakan sebagai rasa syukur dan kebahagianya maka konsep self reward diperlukan agar ia dapat bahagia dan kesehatan mentalnya terjaga.Â
Namun, jika seandainya itu dilakukann secara berlebihan seperti menghabur-haburkan uangnya dan berprilaku konsumtif tanpa memikirkan hal yang bersifat long term semisalnya economic invest, health insurance, old age guarantee dan lain- lain, maka ini akan menjadi bumerang baginya dikarenakan self reward akan selalu menjadikan alasan ia untuk berperilaku seperti itu
Jika diparagraf sebelumnya kita mempelajari bagaimana jika self reward disalah artikan. Lantas, bagaimana caranya agar konsep tersebut tidak disalah artikan dan tidak menjadi boomerang bagi manusia pada suatu hari nanti. Berikut ini adalah cara agara konsep dari self reward dapat berjalan dengan semestinya :Â
1. Ukur standar kemampuan terlebih dahaulu Standar kemampuan setiap manusia berbeda-beda. Maka dari itu suatu kebahagian yang didapati oleh orang lain belum tentu itu akan membuat kita bahagia. Karena bisa saja hal yang membuat mereka bahagia justru tidak masuk kedalam standar kemampuan yang kita punya.Â
2. Tidak menargetkan standar kebahagian terlalu tinggi Hal ini penting dikarenankan jika standar kebahagian yang kita punya terlalu tinggi justru akan menyulitkan diri kita untuk mendapatkan kebahagian. Ini dapat berdampak self reward yang harus kita terima juga memiliki standar yang tinggi juga.
 3. Memiliki mindset bahwa self reward tidak selalu dengan perilaku boros dan konsumtif Self reward setiap orang-orang itu berbeda, hal ini dikarenakan prefensi kesukaan dari setiap orang yang juga berbeda. Pada kasus ini memang jika dilakukan sesekali dan tidak keluar batas kemampuan masih tergolong wajar. Namun self management sangat diperlukan untuk mengontrol perilaku dan emosi manusia itu sendiri.
Setelah kita mengetahui apa itu konsep dari self reward mulai dari manfaatnya maupun kekuranganya. Hendalah kita sebagai manusia yang mencintai diri sendiri dapat memberikan self reward atas apa yang telah kita kerjakan berupa mendapatkan suatu hal yang kita suka.Â
Namun, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya perlu adanya beberapa langkah agar self reward ini tidak menjadi bumerang. Jika hal itu dapat terlakasana maka konsep dari self reward akan berhasil dan dapat memotivasi kita agar dapat berpikir dan memiliki tekad untuk maju
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI