Mohon tunggu...
Muhammad Tegar
Muhammad Tegar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi: Sarjana Sistem Informasi | Jurusan: Sistem Informasi | Fakultas: Ilmu Komputer | NIM: 41823010080 | Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

29 November 2024   12:58 Diperbarui: 29 November 2024   12:58 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajaran Ki Ageng Suryomentaram yang menekankan pentingnya pemahaman diri sebagai kunci kebahagiaan sejati (bedjo). Ia mengajarkan Kawruh Jiwa yang meliputi penerimaan diri, pengendalian nafsu, kesederhanaan, dan kebebasan batin. Prinsip "Enam SA" (sebutuhnya, seperlunya, secukupnya, sesungguhnya, semestinya, dan seenaknya) memberikan panduan hidup sederhana untuk mencapai keseimbangan dan ketenangan.

Selain itu, ajaran tentang "Mulur dan Mungkret" menyoroti dinamika keinginan manusia yang perlu dikendalikan agar hidup tidak terjebak dalam ambisi berlebihan atau kekecewaan. Filosofi ini relevan dalam kehidupan modern yang sering dipenuhi tekanan material dan status sosial.

Dalam konteks kepemimpinan, nilai-nilai seperti pengendalian diri melalui tirakat, kejujuran, kebijaksanaan, dan empati menjadi dasar penting. Konsep kepemimpinan Nusantara yang menekankan spiritualitas, integritas, dan hubungan harmonis dengan sesama serta lingkungan tetap relevan hingga saat ini.

Melalui ajaran ini, manusia diajak untuk menjalani hidup yang lebih damai, bermakna, dan berfokus pada nilai-nilai luhur yang membawa kebahagiaan sejati.

DAFTAR PUSTAKA

1. Suryomentaram, Ki Ageng. (1962). Kawruh Jiwa: Ajaran Tentang Pemahaman Diri dan Kebahagiaan Sejati. Yogyakarta: Penerbit Gaya.

2. Pohan, Robert. (2010). Filosofi Kepemimpinan dalam Tradisi Nusantara. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

3. Wijaya, R. D. (2015). Edukasi dan Etika Kepemimpinan dalam Konteks Tradisi Jawa. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

4. Mangkunegara IV. (1930). Serat Wedhotomo: Panduan Moral dan Etika dalam Kepemimpinan. Yogyakarta: Pustaka Suryanegara

5. Suryanto, G. (2008). Kearifan Lokal dalam Kepemimpinan dan Kehidupan Sosial Masyarakat Jawa. Malang: Penerbit Al-Qur'an.

6. Sujatmiko, S. (2003). Kepribadian dan Kepemimpinan dalam Konteks Budaya Indonesia. Bandung: Pustaka Cendekia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun