Dalam fenomena gerakan Ikhwanul Muslimin, individu berorientasi pada seluruh masyarakat di dunia yang secara indpenden dan rasional memilih untuk ikut terlibat dalam gerakan ini tanpa adanya pemaksaan dari pihak manapun.Dengan kata lain, dengan adanya keyakinan umum dari setiap individu membuat pilihan rasional bagi seluruh individu untuk ikut memperjuangkan nasibnya melalui gerakan Ikhwanul Muslimin.Sedangkan kerumunan, berorientasi pada anggota Ikhwanul Muslimin yang secara masif melakukan kegiatan kampanye dan kaderisasi demi memperkuat basis strukturalnya.
Emergent-Norm Perspective, teori ini beranggapan bahwa latar belakang dari terjadinya suatu gerakan sosial atau politik adalah terdapat norma baru yang muncul akibat dari perubahan sosial.Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Turner dan Killian pada tahun 1972.Dasar dialektis dalam perspektif ini adalah bagaimana suatu norma dapat berubah sehingga diperlukannya suatu gerakan sosial atau politik yang rasional sebagai respon atas perubahan baru yang dinamis.
Dalam fenomena gerakan Ikhwanul Muslimin, sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa gerakan ini hadir sebagai bentuk perlawanan atas hegemoni kaum Barat di kawasan Timur Tengah terutama di Mesir.Kolonialisme yang dilakukan oleh kaum Barat di kawasan Timur Tengah khususnya Mesir membawa dampak buruk terhadap kondisi sosial di wilayah tersebut.Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dinilai menyengsarakan masyarakat Mesir pada masa itu.Tak hanya itu kolonialisme Barat di Mesir juga memberikan pengaruh terhadap situasi politik pada saat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H