Mohon tunggu...
muhammadsyafiqalhabsy
muhammadsyafiqalhabsy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerukunan Beragama di Kalangan Mahasiswi Asrama Putri Universitas Andalas

4 Desember 2024   21:15 Diperbarui: 4 Desember 2024   21:45 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

[2] Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta, PT. Cipta Aditya, 1991), 384.

[3] F. Lintang Sari dan F. Ulfatun Najicha, "NILAI-NILAI SILA PERSATUAN INDONESIA DALAM KEBERAGAMAN KEBUDAYAAN INDONESIA." http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/

[4] Habermas, Jürgen. (2001). The Liberating Power of Symbols, Philosophical essays, Polity Press, Cambridge.

[5] H. M Ali dkk. Islam untuk Disiplin Ilmu Hukum Sosial dan Politik, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989), hlm. 86.

[6] Ismail, F. (2014). Dinamika Kerukunan Antar Umat Beragama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

[7] KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kamus versi online/daring (Dalam Jaringan). di akses pada 18 November. 2024. https://kbbi.web.id/didik

[8] Kymlicka, Will, (1995). Multicultural Citizenship, A Liberal Theory of Minority Rights. Oxford: Oxford University Press.

[9] Petta, G., & Walker, . (1992). Relative deprivation and ethnic identity. British Journal of Social Psychology, 31(4), 285-293. doi: 10.1111/j.20448309.1992.tb00973.x

[10] Postmes, T., Haslam, S. A., & Jans, L. (2013). A single-item measure of social identification: Reliability, validity, and utility. British Journal of Social Psychology, 52(4), 597-617. https://doi.org/10.1111/bjso.12006

[11] Putnam, R. D. (2000). Bowling alone: America's declining social capital. In Culture and politics (pp. 223-234). Palgrave Macmillan, New York.

[12] Roald, Anne Sofie. 2009. Multikulturalisme dan Pluralisme dalam Masyarakat Sekuler: Hak Individu atau Kolektif?. Pers Institut Michelsen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun